MATAJAMBI.COM - Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dan kandidat potensial dari Partai Demokrat, Kamala Harris, telah memasuki arena kampanye dengan intensitas yang semakin meningkat. Baru-baru ini, Trump mempersoalkan identitas rasial Harris, sementara Harris menantang Trump untuk berdebat.
Pada Rabu 31 Juli 2024, dalam kampanye di Pennsylvania, sebuah negara bagian penting yang diperebutkan para kandidat, Trump melontarkan kritik keras terhadap Harris. Ia menuduh bahwa Harris hanyalah "boneka" yang dikendalikan oleh para donor dan pialang kekuasaan Partai Demokrat.
“Para pemimpin Partai Demokrat kiri radikal telah menempatkan kandidat boneka yang hanya berjuang untuk mereka. Ia sepenuhnya didikte, dimiliki, dan dikontrol oleh para donor dan pialang kekuasaan yang menciptakan kampanyenya, yang menipu pemerintah kita dan mengumpulkan miliaran dolar,” kata Trump.
Dalam sebuah pertemuan panas dengan jurnalis kulit hitam, Trump mempertanyakan identitas rasial Harris. "Ia selalu berdarah India, dan hanya mempromosikan keturunan India. Saya tidak tahu ia orang kulit hitam sampai beberapa tahun lalu sewaktu ia berubah menjadi demikian. Dan sekarang ia ingin dikenal sebagai orang kulit hitam. Jadi saya tidak tahu, ia orang India atau orang kulit hitam?,” imbuhnya. Harris, yang telah lama mengidentifikasi diri sebagai orang Amerika keturunan kulit hitam dan Asia Selatan, kini berada dalam posisi seri dengan Trump di tujuh negara bagian penentu menurut jajak pendapat politik Bloomberg News dan the Morning Consult.
Baca Juga : Selamat! Syahrini Melahirkan, Nama Sang Anak Bikin Penasaran Inisial R
Sementara itu, dalam rapat umum di Georgia pada Selasa 30 Juli 2024 Harris menyatakan bahwa Trump tampaknya enggan untuk berdebat pada bulan September sesuai jadwal.