Dalam aksi ini, para demonstran juga membawa berbagai spanduk dan banner yang mencerminkan kekecewaan mereka terhadap kondisi politik saat ini. Beberapa di antaranya bertuliskan, “MK itu Solusi Jangan Lu Lagi Lu Lagi,” "#Save MK Jangan Begal Konstitusi,” “Demokrasi di Titik Nadir,” dan “Indonesia Darurat Demokrasi, Matinya Demokrasi Indonesia.” Ada juga spanduk besar yang mengecam DPR dengan tulisan “Baleg DPR Pembangkang Konstitusi” dan “Tolak Pilkada Akal-akalan Penguasa, Kawal Putusan MK.”
Aksi ini menjadi salah satu tanda bahwa ketidakpuasan terhadap pemerintah semakin meluas, terutama di kalangan akademisi dan aktivis yang pernah berperan penting dalam reformasi 1998. Mereka menyerukan perlunya menjaga konstitusi dan demokrasi di tengah situasi politik yang dianggap semakin mengkhawatirkan.*