Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menyapa Prabowo dan menyebutnya sebagai anak kandung Partai Golkar. Bahlil menyinggung bahwa meskipun Prabowo telah mendirikan dan memimpin Partai Gerindra, kedekatan emosionalnya dengan Golkar tetap kuat.
Prabowo memang memiliki sejarah panjang dengan Golkar, termasuk mengikuti konvensi partai tersebut untuk menjadi calon presiden pada tahun 2004 dan menjadi dewan penasihat sebelum mendirikan Gerindra pada tahun 2008. Sejak saat itu, Gerindra menjadi kendaraan politik Prabowo dalam berbagai pemilihan presiden.
Sementara itu, dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa ia merasa nyaman berada di tengah-tengah Golkar dan memuji partai tersebut sebagai partai tertua di Indonesia.
"Jangan lupa saya pakai baju kuning," kata Jokowi, menegaskan keakrabannya dengan Partai Golkar.*