Selain mendalami motif pembunuhan, polisi juga akan melakukan pemeriksaan psikologis terhadap tersangka IS. Hal ini penting untuk mengetahui apakah tersangka memiliki gangguan mental atau ada faktor lain yang memicu tindakan kejinya.
“Pemeriksaan psikologis terhadap pelaku penting untuk kami lakukan agar kami dapat memahami alasan di balik tindakan tersebut,” jelas Faisol.
Pihak kepolisian juga berjanji akan transparan dalam menangani kasus ini dan memastikan bahwa proses hukum berjalan adil dan cepat. Mereka juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan setiap hal yang mencurigakan ke pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang lagi.*