KOTA JAMBI, MATAJAMBI.COM – Seorang pria bernama Joko Suprianto meregang nyawa setelah dikeroyok dan ditikam secara brutal di kawasan Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi.
Kapolsek Jambi Selatan, AKP Helrawaty Siregar mengungkapkan, dalam insiden berdarah ini, dua orang ditetapkan sebagai tersangka.
Satu pelaku bernama Rustam Efendi Pohan sudah diamankan oleh pihak kepolisian, sementara otak pelaku penikaman, Nawawi, masih buron dan kini resmi masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Menurut keterangan polisi, Nawawi adalah pelaku utama yang menusuk korban di bagian perut, sementara Rustam berperan dalam membantu aksi tersebut.
Baca Juga: Wakil Bupati Muaro Jambi Tinjau Langsung Lokasi Kebakaran di Desa Kedemangan dan Serahkan Bantuan
Kejadian tragis itu terjadi pada Senin malam, 1 Juni 2025, saat korban sedang duduk di sebuah lapo tuak di kawasan Lingkar Selatan.
Saat itu, Joko terlihat bersama seorang perempuan. Namun situasi berubah tegang ketika wanita tersebut berpindah meja dan duduk bersama pelaku.
“Korban tampaknya tidak terima dengan tindakan tersebut, hingga akhirnya menghampiri meja pelaku. Dari situlah keributan terjadi dan berujung pada peristiwa penikaman,” jelas AKP Helrawaty, Senin 16 Juni 2025.
Usai kejadian, pelaku utama Nawawi langsung melarikan diri. Sementara korban dilarikan ke RS Royal Prima Jambi. Namun, karena keterbatasan fasilitas medis, Joko kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara.
Baca Juga: Lagi dan Lagi! Fadhil Arief Kunci WTP untuk Batang Hari Selama 12 Tahun Tanpa Henti
“Korban sempat menjalani operasi pertama dan berjalan lancar. Sayangnya, luka tusuk yang cukup parah di bagian perut memerlukan tindakan medis lanjutan,” kata Helra.
Operasi kedua dilakukan pada Selasa, 10 Juni 2025. Namun kondisi kesehatan korban terus memburuk hingga akhirnya pada Sabtu, 14 Juni 2025, tepat pukul 11.05 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Kami sangat berduka atas kejadian ini. Saat ini kami masih terus memburu pelaku utama Nawawi dan tidak akan berhenti sampai dia tertangkap," tegas AKP Helrawaty.