JAKARTA, MATAJAMBI.COM – Dunia seni dan musik Indonesia kembali berduka. Sosok legendaris yang telah mewarnai panggung hiburan nasional selama lebih dari setengah abad, Titiek Puspa, meninggal dunia pada 10 April 2025.
Kepergiannya yang mendadak meninggalkan luka mendalam, tak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi para penggemar dan generasi muda yang mengaguminya.
Sang putri, Petty Tunjungsari, mengungkapkan bahwa keluarga masih dalam proses menerima kenyataan pahit kehilangan ibunda tercinta. Ia menyebut, wafatnya sang seniman nasional datang begitu tiba-tiba dan menjadi pukulan emosional yang berat untuk seluruh keluarga besar Titiek Puspa.
“Kami benar-benar tidak menyangka. Rasanya seperti mimpi. Kami sekeluarga masih terus belajar untuk ikhlas dan menerima kenyataan ini,” ujar Petty dalam sebuah wawancara emosional di program FYP Trans 7, yang disiarkan pada Rabu, 16 April 2025.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan MSY dari PT Wilmar sebagai Tersangka Baru dalam Skandal Suap Vonis Lepas Ekspor CPO
Meski jasad sang ibunda telah dimakamkan, Petty mengaku masih merasakan kehadiran kuat dari semangat dan jiwa Titiek Puspa yang seolah tetap menyatu dengan keluarganya. Kenangan itu hidup, menghangatkan, dan menguatkan.
“Tubuhnya memang sudah terkubur, tapi jiwanya masih sangat terasa. Seperti masih menempel di hati saya, dan bahkan di hati masyarakat Indonesia,” tuturnya penuh haru.
Menurut Petty, salah satu hal yang paling mengharukan adalah banyaknya respons dari anak-anak muda yang mengekspresikan rasa kehilangan mereka lewat karya seni, mulai dari puisi, tulisan penuh makna, hingga lagu-lagu dengan lirik yang menyentuh hati.
“Saya membaca tulisan-tulisan mereka di media sosial. Luar biasa indah, filosofis, dalam... seperti semua orang tiba-tiba jadi penyair. Dan itu bukan sekadar pujian, tapi benar-benar tulus dari hati,” ujarnya kagum.
Baca Juga: Anggota DPR-RI HBA: Tidak Tepat Jadikan JBC Kambing Hitam Terus, Investor Enggan Masuk Jambi
Petty juga mengaku tenggelam dalam rasa haru ketika melihat ada yang menciptakan lagu untuk mengenang ibunya, dengan lirik yang menurutnya sangat puitis dan menggambarkan betapa besar cinta masyarakat terhadap sosok Titiek Puspa.
“Saya merasa seperti diselimuti cinta. Begitu banyak orang yang mencintai ibu saya dengan tulus. Rasanya seperti pelukan besar dari seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Yang paling membahagiakan bagi Petty adalah bahwa karya-karya untuk mengenang sang ibu justru datang dari anak-anak muda, kelompok yang selama hidup sangat diperhatikan oleh Titiek Puspa. Semasa hidupnya, Titiek dikenal sebagai sosok yang tak pernah lelah mendukung dan membina talenta muda Indonesia, baik di bidang musik, teater, hingga dunia penyiaran.
“Saya yakin Ibu pasti bahagia sekali melihat ini semua. Karena beliau selalu punya perhatian khusus kepada anak muda. Dia ingin mereka tumbuh dengan karya dan karakter. Dan sekarang, cinta itu kembali dalam bentuk yang sangat indah,” ungkap Petty dengan mata berkaca-kaca.
Baca Juga: Update Kasus Dokter Kandungan di Garut Makin Menggemparkan, Korban Pelecehan Seksual Bertambah hingga Kalangan Nakes
Kepergian Titiek Puspa memang telah meninggalkan ruang kosong di dunia seni Indonesia. Namun, warisan karyanya, semangatnya, dan nilai-nilai yang ia tanamkan akan terus hidup dalam hati masyarakat, terutama di kalangan generasi penerus bangsa.