MATAJAMBI.COM-Zinedine Zidane, salah satu nama besar dalam dunia sepak bola, masih menunjukkan kesabaran dan keteguhan dalam menentukan langkah kariernya sebagai pelatih. Hingga kini, pria berusia 52 tahun itu tetap menunggu kesempatan melatih Real Madrid atau Timnas Prancis, meskipun banyak tawaran menggiurkan datang dari klub-klub elite Eropa.
Sejak terakhir kali melatih Real Madrid pada 2021, Zidane memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia kepelatihan. Namun, minat terhadapnya tidak pernah surut.
Berdasarkan laporan dari Marca, sejumlah klub top seperti Manchester United, PSG, Juventus, hingga Bayern Munich telah mengajukan tawaran. Meski begitu, Zidane menolak semua lamaran tersebut dengan tegas.
Zidane memiliki alasan kuat untuk keputusannya. Ia hanya ingin kembali melatih jika ada peluang di dua tempat pilihannya: Real Madrid atau Timnas Prancis. Di Real Madrid, posisi pelatih masih dipegang oleh Carlo Ancelotti yang kontraknya baru akan berakhir pada musim panas 2026.
Baca Juga : Bagaimana Hukum Mengucapkan Selamat Natal dalam Islam? Ini Pendapat Para Ulama
Sementara itu, di Timnas Prancis, Didier Deschamps juga memiliki kontrak hingga Piala Dunia 2026. Hal ini membuat Zidane tetap sabar menanti kesempatan yang tepat.
Prestasi Zidane sebagai pelatih memang tidak diragukan lagi. Dalam dua periode kepelatihannya di Real Madrid, ia berhasil mempersembahkan 11 trofi bergengsi. Di antaranya, dua gelar La Liga dan tiga trofi Liga Champions yang diraih secara berturut-turut.
Prestasi luar biasa ini juga membuatnya dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik FIFA pada 2017.
Meski menolak berbagai tawaran, Zidane tetap menjadi sosok yang dihormati dalam dunia sepak bola. Jawaban tegasnya, "Tidak, terima kasih," telah menjadi simbol konsistensi dan keteguhan prinsip. Ia tidak tergoda oleh gemerlapnya tawaran dari klub-klub besar yang menginginkannya.
Baca Juga : Ucapan Natal 2024 Ini Dijamin Bikin Harimu Lebih Berarti!
Di sisi lain, Zidane juga dipandang sebagai calon kuat untuk menggantikan Didier Deschamps di Timnas Prancis setelah kontraknya berakhir. Dengan rekam jejak gemilangnya, Zidane dianggap mampu membawa tim nasional Prancis ke level yang lebih tinggi.
Sementara itu, Real Madrid juga selalu menjadi rumah bagi Zidane, baik sebagai pemain maupun pelatih, sehingga peluang untuk kembali ke klub raksasa Spanyol tersebut tetap terbuka.
Dalam perjalanan kariernya, Zidane tidak hanya dikenal sebagai pemain legendaris tetapi juga pelatih yang sukses. Kesabarannya untuk menunggu kesempatan yang sesuai dengan visi dan misinya menunjukkan bahwa ia tidak hanya mengejar popularitas, tetapi juga ingin memberikan dampak yang signifikan bagi tim yang ia pilih untuk pimpin.
Kini, dunia sepak bola menanti kapan Zizou akan kembali ke pinggir lapangan dengan sentuhan magisnya.