MATAJAMBI.COM-Joe Biden, politisi top Partai Demokrat dan petahana dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024, mengumumkan pengunduran dirinya dari kontestasi politik tertinggi di negeri Paman Sam.
Keputusan ini, yang membuat Biden menjadi presiden AS pertama yang mundur dari arena pemilihan presiden kembali, disampaikan melalui unggahan di media sosial pada Senin 22 Juli 2024.
"Merupakan kehormatan terbesar dalam hidup saya untuk menjabat sebagai presiden Anda," tulis Biden.
"Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin ini demi kepentingan terbaik partai saya dan negara jika saya mundur dan fokus sepenuhnya pada pemenuhan tugas saya sebagai presiden selama sisa masa jabatan saya."
Keputusan Biden untuk mundur muncul setelah tekanan dari sekutu terdekatnya di Partai Demokrat yang khawatir bahwa Biden, yang kini berusia 81 tahun, terlalu tua dan lemah untuk mengalahkan mantan Presiden Donald J. Trump.
Baca Juga : Terbongkar! Polisi Profiling Akun X Penyebar Video Syur Diduga Mirip Audrey Davis, Apa Langkah Selanjutnya?
Dalam unggahan yang sama, Biden juga menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai "mitra yang luar biasa" dan menyatakan dukungannya agar Harris menggantikan posisinya dalam Pilpres 2024.
Mundurnya Biden juga terjadi hanya tiga hari setelah Trump menyampaikan pidato sarat tensi saat menerima pencalonan partainya untuk mendapatkan kesempatan kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan kedua.
Dengan hanya 110 hari tersisa hingga Hari Pemilihan, Partai Demokrat kini harus mencari pengganti yang mampu menghadapi Trump.
Keputusan Biden ini menimbulkan reaksi beragam dari sejumlah investor. David Wagner, Manajer di Aptus Capital Advisors LLC, menyatakan bahwa reaksi pasar lebih fokus pada siapa pengganti Biden selanjutnya. "Peristiwa yang lebih besar bagi pasar adalah siapa yang akan mencalonkan diri dari Demokrat," katanya.
Baca Juga : Jennifer Coppen Minta Pengertian soal Keputusan Kremasi Suaminya, Dali Wassink
Biden sendiri mendukung Kamala Harris sebagai penggantinya, namun banyak yang meyakini bahwa peluang masih terbuka lebar bagi calon-calon potensial lainnya dari Partai Demokrat.
"Biden mendukung Harris, namun menurut saya akan ada banyak 'juru masak' di dapur selama dua minggu ke depan yang bersaing untuk mendapatkan posisi tersebut," tambah Wagner.
Keputusan Biden ini juga dilihat sebagai respons terhadap kekhawatiran akan kesehatannya, terutama setelah tiga kali terinfeksi COVID-19 di usia 80 tahun. Performanya yang tidak koheren dalam debat pertama capres AS pada 27 Juni lalu memicu gelombang kepanikan di dalam Partai Demokrat, membuat sebagian anggota merasa Biden tak lagi layak mencalonkan diri.