MATAJAMBI.COM-Mungkin kesempatan ini lebih menguntungkan mereka, namun mengingat apa yang telah dialami Ukraina dalam dua tahun terakhir dan seterusnya, mungkin tidak ada lagi yang bisa diberikan.
Bahkan sebelum pertandingan pembuka Kejuaraan Eropa dimulai, Ukraina sudah menang, lolos ke Euro keempat berturut-turut, dua tahun setelah Rusia mengirim rudal ke arah Kyiv.
Prestasi seperti itu tidak dapat diabaikan. Dengan dukungan mereka yang terhalang oleh kenyataan perang, setelah menyelesaikan kampanye kualifikasi sepenuhnya di jalan, Rumania yang bersemangat terbukti hanya selangkah lebih maju, satu tujuan khususnya layak untuk tahap yang paling megah.
Babak sistem gugur selalu menjadi mimpi yang mustahil, setelah melakukan banyak hal untuk lolos melalui babak play-off, namun selalu ada harapan. Rumania, tampaknya, akan mengambil langkah berhenti, dipimpin oleh manajer mereka yang sangat hebat, Edward Iordanescu.
Dia adalah manajer pertama yang menangani Rumania di turnamen besar sejak ayahnya, Anghel Iordanescu, melakukannya di Euro 2016. Memang, Anghel telah mengelola lebih banyak pertandingan dan memenangkan lebih banyak pertandingan di turnamen internasional besar dibandingkan pelatih Rumania lainnya dalam sejarah. Dan dia sudah membuat timnya bersemangat.
Baca Juga : Gawat! Kylian Mbappe Dibawa ke Rumah Sakit Menggunakan Ambulans Usai Laga Perdana Euro 2024, Ada apa?
Di sekitar ibu kota Bavaria, jumlah orang Rumania jauh melebihi rekan-rekan mereka di Ukraina; undang-undang yang disahkan bulan lalu oleh pemerintah Ukraina melarang laki-laki berusia 25-60 tahun untuk pergi karena mereka berupaya memobilisasi lebih banyak pasukan untuk melawan Rusia yang merusak dukungan di sini dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Masih banyak ekspatriat, kelompok perempuan dan penduduk asli Jerman asal Ukraina, namun mereka tidak berdaya untuk meredam ledakan suara Rumania di sekitar Marienplatz yang terkenal di Munich.
Mereka yang jumlahnya lebih sedikit tetap memastikan pesan mereka tersampaikan. Presiden FA Andriy Shevchenko meresmikan bagian Stadion Kharkiv yang hancur, yang digunakan sebagai markas Belanda di Euro 2021, di Wittelsbacherplatz pusat, dengan berbagai pembicara meneriakkan lagu-lagu protes dan pidato penuh semangat untuk motivasi tambahan.
Para pemain tampak sama-sama bersemangat saat menyanyikan lagu kebangsaan mereka, masing-masing memegang bendera masing-masing, bergandengan tangan, sebagai satu kesatuan.
Ukraina tampak bersemangat sejak awal, Mykhailo Mudryk dari Chelsea menciptakan beberapa peluang emas di depan gawang, dengan gelandang Georgiy Sudakov yang menjadi andalan di lini belakang. Namun, keadaan segera memburuk.
Sebuah serangan mendadak dari Rumania mengawali kekacauan yang tak dapat dihentikan Ukraina. Sebuah sapuan buruk dari kiper Real Madrid Andriy Lunin membuat Rumania menguasai bola pada menit ke-29, sebelum kapten Nicolae Stanciu melepaskan tendangan melengkung sensasional yang melesat ke pojok atas gawang dan memicu kekacauan di tribun Allianz Arena.
Baca Juga : Mengejutkan! Slovakia Berhasil Tumbangkan Tim Bertabur Bintang Belgia 0-1 di Laga Perdana Euro 2024, Ini Jalannya Pertandingan
Pesaing pencetak gol terbanyak turnamen itu memastikan Stanciu menjadi pemain pertama yang mencetak gol di Euro saat bermain untuk klub Arab Saudi.