MATAJAMBI.COM-Olympiacos memenangkan trofi besar Eropa pertama mereka saat pemenang perpanjangan waktu Ayoub El Kaabi menyebabkan kekalahan kedua berturut-turut di final Liga Konferensi Europa di Fiorentina.
Final yang terlupakan menjadi hidup dengan hanya empat menit waktu tambahan tersisa ketika El Kaabi mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan yang berlangsung di kandang rival Olympiakos, AEK Athens.
Sementara tim Yunani bisa merayakan menjadi tim pertama dari negara mereka yang memenangkan trofi Eropa, Fiorentina sekali lagi bertanya-tanya apa yang mungkin terjadi setahun setelah kalah di final dari West Ham.
Pemeriksaan VAR yang panjang mengikuti upaya El Kaabi namun berhasil lolos dari potensi offside untuk menyelesaikan final yang gagal menjadi kenyataan hingga saat itu.
Baca Juga : 7 Tips Agar Cantik Semalam Dengan Madu, Yuk Cek !
Fiorentina tidak seberuntung itu di awal pertandingan. Tim Italia mengira mereka telah memecahkan kebuntuan saat pertandingan baru berjalan 10 menit ketika bek Nikola Milenkovic mencetak gol namun dianulir karena offside.
Nicolas Gonzalez melakukan kesalahan ketika diberikan peluang bagus untuk Fiorentina menjelang akhir babak pertama yang ketat yang berakhir tanpa gol.
Dengan sedikit aksi di mulut gawang, tim Serie A- lah yang menciptakan lebih banyak peluang, namun Christian Kouame adalah pemain berikutnya yang gagal dalam lini pertahanannya ketika berada dalam posisi yang baik.
Olympiacos berdiri kokoh dan mulai menciptakan peluang mereka sendiri tetapi sundulan Vicente Iborra hanya bisa melebar saat final Liga Konferensi Europa dilanjutkan ke babak tambahan untuk pertama kalinya.
Baca Juga : Ini 5 Bahasa Tertua di Dunia, dan Masih Digunakan Sampai Sekarang di Negara ini! Mana Saja?
Pemain pengganti Stevan Jovetic, mantan penyerang Fiorentina, memaksa Pietro Terracciano melakukan penyelamatan cerdas, namun momen kualitas individu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pertandingan tinggal beberapa saat lagi.
Musim yang mengesankan bagi El Kaabi – yang mencetak lima gol dalam kemenangan semifinal atas Aston Villa – diakhiri dengan golnya yang ke-33 musim ini, memicu perayaan liar di Piraeus saat ia membungkuk untuk menanduk umpan silang Santiago Hezze. .
Ketika para pemain dari kedua belah pihak berlutut, pemeriksaan VAR yang panjang akhirnya memihak Olympiacos yang kemudian menyelesaikan tahap penutupan ketika pelatih kepala Jose Luis Mendilibar – bos ketiga klub musim ini – mengamankan trofi Eropa berturut-turut setelah membimbing Sevilla ke Kejayaan Liga Europa tahun lalu.*