MATAJAMBI.COM-Ademola Lookman menggambarkan dengan penuh semangat malam itu ketika ia menginspirasi Atalanta meraih kejayaan Eropa melawan Bayer Leverkusen yang tidak terkalahkan.
Ademola Lookman menyebut penampilan hat-trick bersejarahnya dalam kemenangan final Liga Europa Atalanta sebagai 'malam terbaik' dalam hidupnya setelah pemain Nigeria itu mengalahkan tim Bundesliga Invincible Bayer Leverkusen.
Penyerang berusia 26 tahun ini menjadi pahlawan di Dublin, dengan treble eksplosifnya yang memastikan kemenangan 3-0 dan memberikan kekalahan pertama musim ini kepada juara Jerman yang sebelumnya tidak terkalahkan.
Lookman menikmati kemenangan Liga Europa
Baca Juga : Tongkang Bermuatan Batubara di Lempari Molotov Hingga Terbakar, Apa Sebabnya?
Dalam prosesnya, Lookman telah mengukir namanya ke dalam beberapa buku sejarah termasuk menjadi pemain dan pemain Nigeria pertama di dunia yang mencetak hat-trick di final Eropa.
Dan kehebatan pencapaiannya tak luput dari euforia mantan pemain Everton dan RB Leipzig itu di Stadion Aviva.
Treble impiannya melengkapi musim dongengnya di Italia setelah kepindahannya pada musim panas dari Leipzig, di mana ia kesulitan untuk memberikan pengaruh.
15 gol dan delapan assist Lookman di seluruh kompetisi memainkan peran penting dalam membawa Atalanta ke final Eropa yang tidak terduga dan memastikan namanya akan selalu dikenang dalam sejarah klub.
Baca Juga : Tampil Mengecewakan di Manchester United, Marcus Rashford Tidak di Panggil ke Timnas Ingris untuk Euro 2024
Namun hat-trick heroiknya melangkah lebih jauh, menghancurkan impian Bayer Leverkusen untuk tidak terkalahkan di Liga Europa yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan mereka bertujuan untuk menambah rekor tak terkalahkan di Bundesliga.
Duo Nigeria Victor Boniface dan Nathan Tella tak berdaya menghentikan penampilan eksplosif Lookman meski mereka punya kontribusi besar dalam mengukir nama Leverkusen dalam keabadian sepakbola Jerman.
Meski terpukul karena kehilangan trofi, pasangan ini akan terhibur dengan musim domestik mereka yang bagaikan dongeng, dengan final DFB-Pokal masih harus dimainkan.
Tapi ini adalah momen yang bisa dinikmati Lookman karena perjalanan romantisnya dari ketidakjelasan non-liga kini mencapai puncaknya dengan perayaan yang menggembirakan di panggung terbesar.*