Hiburan

AI Makin Canggih, Tapi Pakar Ingatkan: Jangan Jadi Penumpang di Pikiran Sendiri

0

0

matajambi |

Senin, 15 Sep 2025 10:18 WIB

Reporter : Adri

Editor : Adri

Era AI: Pentingnya Menjaga Kendali Pikiran di Tengah Banjir Informasi Digital - (Freefik)

Berita Terkini, Eksklusif di Whatsapp

+ Gabung

MATAJAMBI.COM – Kehadiran kecerdasan buatan (AI) membawa peluang besar sekaligus tantangan baru bagi manusia.

Di satu sisi, teknologi ini mampu menyajikan ringkasan informasi dan solusi instan hanya dengan satu perintah. Namun di sisi lain, para pakar mengingatkan adanya risiko manusia kehilangan kendali atas proses berpikirnya sendiri.

Konsep human agency, atau kemampuan individu untuk mengarahkan pikirannya, kini menjadi perhatian utama di tengah derasnya penggunaan AI.

Jika sebelumnya agensi lebih dipahami sebagai pilihan dalam belajar, mengambil keputusan, dan menentukan kepercayaan, kini peran tersebut semakin terancam tergantikan oleh mesin.

Baca Juga:

Tidur Pulas Setelah Minum Alkohol? Ternyata Hanya Ilusi, Ini Penjelasan Ilmiahnya

AI bisa menjadi mitra yang mendorong kita berpikir lebih kritis. Tetapi bahaya terbesar adalah ketika kita berhenti mengendalikan percakapan dan membiarkan mesin mengambil alih arah pemikiran,” kata Michael Wagner, Profesor di Universitas Drexel, melalui tulisannya.

Menurut Wagner, pemikiran kritis yang dahulu menjadi pilar pendidikan kini harus ditingkatkan.

Ia memperkenalkan konsep Kursus Keterlibatan Kritis yang terdiri dari empat keterampilan penting membaca kritis untuk memahami algoritme di balik konten, mendengar kritis untuk mempertanyakan suara manusia maupun sintetis.

Baca Juga:

Top 10 Bahasa Paling Banyak Dipakai di Dunia 2025, Ada Bahasa Ada Bahasa Indonesia Loh!

melihat kritis agar tidak terjebak manipulasi visual, serta membuat kritis dengan menghasilkan karya sendiri sambil mengevaluasi peran teknologi dalam prosesnya.

“Ini bukan sekadar latihan akademik, melainkan keterampilan bertahan hidup,” tegas Wagner.

Kemudahan mengakses jutaan informasi dalam hitungan detik ternyata menghadirkan paradoks. Kelimpahan informasi bisa membuat manusia pasif dan kehilangan motivasi untuk mencari pengetahuan secara mandiri.

Agensi manusia menjadi penangkalnya. Hanya dengan menjaga kendali, kita bisa mengubah banjir informasi menjadi peluang, bukan jebakan,” tulis Wagner.

Baca Juga:

Tidak Perlu Diet Ketat! Begini Cara Sederhana Hidup Sehat yang Bisa Dilakukan Setiap Hari

Pakar menekankan bahwa semua pihak harus berperan menjaga keseimbangan penggunaan AI. Pendidik perlu mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengandalkan jawaban instan dari mesin.

Sumber :

Share :

KOMENTAR

Konten komentar merupakan tanggung jawab pengguna dan diatur sesuai ketentuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Komentar

BERITA TERKAIT


BERITA TERKINI


BERITA POPULER