SEOUL, MATAJAMBI.COM - Bek kiri andalan timnas Indonesia, Pratama Arhan, saat ini menghadapi tantangan besar di klubnya, Suwon FC, yang berlaga di K-League 1, Korea Selatan. Meski Arhan memiliki reputasi mentereng sebagai salah satu pemain muda terbaik Indonesia, perjalanan kariernya di K-League tidak berjalan semulus yang diharapkan. Sepanjang musim 2024, Arhan baru tampil sekali, dan dalam penampilan debutnya tersebut, ia hanya berada di lapangan selama dua menit sebelum menerima kartu merah.
Situasi ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk media Korea Selatan Sports-G, yang melaporkan bahwa Arhan mengalami masa-masa sulit di klub. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Pratama Arhan? Mengapa ia kesulitan mendapatkan tempat di skuad utama Suwon FC? Artikel ini akan mengupas tuntas perjalanan karier Arhan di Korea Selatan serta tantangan yang ia hadapi.
Minim Waktu Bermain di Suwon FC
Pratama Arhan resmi bergabung dengan Suwon FC pada awal 2024 dengan harapan bisa berkembang di salah satu liga top Asia. Namun, realitas di lapangan ternyata jauh berbeda. Hingga saat ini, Arhan baru mencatatkan satu kali penampilan, yang bahkan berakhir lebih cepat akibat kartu merah yang ia terima saat baru masuk sebagai pemain pengganti. Hal ini tentunya sangat mengecewakan bagi penggemar sepak bola Indonesia yang berharap melihat Arhan bersinar di Korea Selatan.
Menurut laporan dari Sports-G, alasan utama di balik minimnya waktu bermain Arhan adalah karena keterlibatannya yang terlalu sering dengan timnas Indonesia. Seorang ofisial Suwon FC yang tak disebutkan namanya menjelaskan bahwa Arhan sangat sering dipanggil untuk membela timnas, baik di level senior maupun U-23. Hal ini mengakibatkan ia tidak memiliki cukup waktu untuk benar-benar menyatu dengan taktik dan gaya bermain Suwon FC.
"Arhan selalu rajin berlatih," ungkap sang ofisial. "Namun, dia sangat sering dipanggil untuk timnas Indonesia. Jika saya boleh melebih-lebihkan, waktu yang dia habiskan di Korea sama banyaknya dengan waktu yang dia habiskan bersama timnas."