SABANG, MATAJAMBI.COM - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,7 mengguncang wilayah Sabang, Aceh, namun kemudian diperbarui oleh BMKG menjadi M 5,6. Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng. Dengan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter yang dangkal, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault), yang umumnya terjadi dalam proses tektonik di daerah subduksi.
Dampak gempa tersebut dirasakan di Banda Aceh dan Aceh Besar dengan intensitas skala III-IV MMI, yang berarti getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, terutama saat siang hari. Di Sabang dan Pidie, intensitas gempa tercatat pada skala III MMI, di mana getaran terasa nyata di dalam rumah, seakan-akan ada truk besar yang berlalu.
BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sesuai hasil pemodelan. Hingga pukul 14.20 WIB, belum terdeteksi adanya gempa susulan, namun BMKG tetap memantau kemungkinan tersebut.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah percaya pada isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta menghindari bangunan yang mengalami kerusakan akibat gempa.*