Hari Kedua Pemanggilan: Lebih dari 55 Calon Wakil Menteri
Pada hari berikutnya, Selasa 15 Oktober 2024, Prabowo melanjutkan pemanggilan untuk posisi wakil menteri. Lebih dari 55 tokoh datang memenuhi undangan Prabowo di kediamannya. Berikut daftar tokoh yang dipanggil sebagai calon wakil menteri:
- Viva Yoga Mauladi - PAN
- Anis Matta - Partai Gelora
- Dzulfikar A. Tawalla - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah
- Isyana Bagoes Oka - PSI
- Bima Arya - PAN
- Budiman Sudjatmiko - Politikus
- Christina Aryani - Golkar
- Aminnudin Maruf - Mantan staf khusus Presiden Jokowi
- Kartika Wirjoatmodjo - Wakil Menteri BUMN
- Dony Oskaria - Injourney
- Arrmanatha Nasir - Dubes New York
- Immanuel Ebenezer - Aktivis
- Angga Raka Prabowo - Wakil Menteri Kominfo
- Fahri Hamzah - Gelora
- Nezar Patria - Wakil Menteri Kominfo
- Diana Kusumastuti - PUPR
- Helvi Yuni Moraza - Komisaris LEN
- Giring Ganesha - PSI
- Komjen Purwadi Arianto - Kepolisian
- Juri Ardiantoro - KSP
- Afriansyah Noor - Wakil Menteri Ketenagakerjaan
- Otto Hasibuan - Advokat
- Diaz Hendropriyono - Politikus
- Ferry Juliantono - Gerindra
- Taufik Hidayat - Mantan atlet bulutangkis
- Atip Latipulhayat - Akademisi
- Dahnil Anzar - Politikus
- Budi Arie Setiadi - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
- Ahmad Riza Patria - Politikus
- Dudung Abdurahman - Militer
- Dyah Roro Esti - Politikus muda
- Lodewijk F. Paulus - Politikus
- Raffi Ahmad - Artis dan Pengusaha
- Yovie Widianto - Musisi
Tokoh-tokoh yang dipanggil sebagai calon wakil menteri juga beragam, termasuk dari kalangan pengusaha, politisi muda, artis, hingga mantan atlet. Raffi Ahmad, misalnya, seorang artis dan pengusaha sukses, dipanggil untuk masuk dalam jajaran pemerintahan Prabowo. Selain itu, Taufik Hidayat, mantan atlet bulutangkis, juga menjadi salah satu calon wakil menteri yang cukup mengejutkan publik.
Pemanggilan ini menunjukkan langkah Prabowo untuk merangkul berbagai kalangan dalam kabinetnya, termasuk kalangan muda dan tokoh-tokoh dari sektor swasta. Hal ini mencerminkan upaya Prabowo untuk membentuk pemerintahan yang lebih inklusif, dengan memperhatikan berbagai perspektif, baik dari kalangan profesional maupun tokoh masyarakat.
Baca Juga : Selebrasi Berlebihan, Zhang Yuning Dihukum Absen di Laga Selanjutnya oleh AFC
Tantangan Pembentukan Kabinet
Meskipun sudah memanggil banyak tokoh, Prabowo menghadapi tantangan besar dalam menyusun kabinetnya. Sebagai presiden yang berasal dari koalisi besar, Prabowo harus menyeimbangkan kepentingan partai politik pendukung dan kalangan profesional. Menjaga stabilitas politik dan memenuhi harapan masyarakat yang menuntut pemerintahan yang bersih, transparan, dan profesional akan menjadi ujian bagi Prabowo.
Selain itu, sejumlah tokoh politik senior dan figur berpengaruh dari partai-partai pendukungnya tentu memiliki aspirasi untuk mendapatkan posisi strategis di kabinet. Namun, di sisi lain, Prabowo juga harus mempertimbangkan tokoh-tokoh independen dan profesional yang dianggap mampu mengelola kementerian dengan baik.*