Erupsi ini tidak hanya berdampak pada kehidupan masyarakat sekitar, tetapi juga mempengaruhi perekonomian lokal, khususnya di sektor pertanian dan pariwisata. Daerah sekitar Gunung Lewotobi merupakan wilayah subur, tempat warga menggantungkan hidup pada pertanian dan peternakan. Namun, dengan ladang yang kini tertutup abu vulkanik dan hancur, ekonomi warga setempat diprediksi akan mengalami gangguan dalam beberapa bulan mendatang.
Sektor pariwisata juga terpukul, mengingat destinasi wisata alam di sekitar Gunung Lewotobi biasanya ramai dikunjungi wisatawan. Dengan adanya bencana ini, wisatawan pun batal berkunjung, dan tiga bandara di sekitar lokasi—Bandara Soa, Bandara Hasan Aroeboesman, dan Bandara Gewayantana—telah dihentikan operasinya.*