Geger di India, Seorang Karyawan Tewas Diduga Kelelahan Bekerja hingga Larut Malam, Bahkan di Akhir Pekan

Reporter: Musriah - Editor: Musriah
- Ahad, 22 September 2024, 04:20 PM
Kematian tragis Anna Sebastian Perayil geger di India

NEW DELHI, MATAJAMBI.COM - Kematian tragis Anna Sebastian Perayil, seorang karyawan muda berusia 26 tahun yang bekerja di firma akuntansi global Ernst & Young (EY) di Pune, India, menggemparkan banyak pihak dan memicu perdebatan tentang budaya kerja yang berlebihan. Anna, yang bergabung dengan EY pada Maret 2024 setelah lulus ujian chartered accountancy (CA) pada November 2023, meninggal pada Juli 2024 akibat diduga kelelahan karena beban kerja yang berat.

Ibunda Anna, Anita Augustine, melalui surat terbuka yang menyentuh hati, mengungkapkan bahwa putrinya bekerja tanpa kenal lelah dan menghadapi tekanan besar di lingkungan barunya. Meskipun Anna sangat antusias dengan pekerjaannya di salah satu firma akuntansi terbesar di dunia, tekanan yang luar biasa dari jam kerja yang panjang dan beban kerja yang berlebihan secara fisik, emosional, dan mental akhirnya menjadi terlalu berat untuk ditanggung.

Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua EY India, Rajiv Memani, Augustine menyoroti bagaimana putrinya mulai mengalami kecemasan, kurang tidur, dan stres, tetapi tetap berusaha memenuhi tuntutan pekerjaannya. Augustine juga menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap perusahaan karena tidak ada perwakilan dari EY yang menghadiri pemakaman putrinya, meskipun Anna bekerja keras untuk perusahaan tersebut hingga akhir hidupnya.

Kematian Anna ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi banyak karyawan muda dalam industri yang terkenal dengan jam kerja panjang dan tuntutan tinggi. Meskipun semangat dan ambisi mereka besar, banyak dari mereka belum memiliki pengalaman untuk menetapkan batasan yang jelas terhadap tuntutan pekerjaan yang berlebihan. Anna, yang baru memulai karier profesionalnya, merasa harus membuktikan diri dan terus bekerja keras meskipun kesehatannya mulai memburuk.

Baca Juga : PM Selandia Baru Christopher Luxon Buka Suara Usai Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera OPM, Bilang Begini

Kisah Anna memicu perbincangan penting mengenai keseimbangan kerja dan kehidupan, serta bagaimana perusahaan perlu memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan karyawan mereka. Augustine dalam suratnya berharap agar perusahaan, khususnya EY, memperbaiki budaya kerja yang mengagungkan kerja berlebihan dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah tragedi serupa terjadi pada keluarga lain.*


Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X