MATAJAMBI - Merasa Bisnis Anda Stagnan? Banyak pengusaha yang bertahun-tahun menjalankan bisnis merasa bisnisnya stagnan. Sulit mencapai profit, bahkan tak jarang mengalami penurunan omzet.
Salah satu penyebab utamanya adalah tidak adanya inovasi dan transformasi digital dalam sistem operasional bisnis mereka.
Banyak pengusaha mengalami kesulitan meningkatkan omzet karena manajemen operasional yang kurang efisien.
Harvard Business Review menyebutkan bahwa hingga 75% dari perusahaan-perusahaan yang gagal melakukan transformasi digital adalah karena kegagalan dalam mengelola perubahan operasional yang diperlukan untuk mendukung digitalisasi.
Biaya Membengkak, Omzet Mandek: Apa yang Salah?
Ketika operasional tidak terkelola dengan baik, biaya operasional bisa membengkak tanpa terkontrol.
Sebagai contoh, pengelolaan inventaris yang tidak efisien bisa menyebabkan penumpukan barang yang tidak terjual, mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi.
Selain itu, proses manual yang memakan waktu dan rentan kesalahan juga bisa meningkatkan biaya operasional. Akibatnya, omzet yang dihasilkan habis untuk menutupi biaya, tanpa ada peningkatan signifikan dalam skala bisnis.
Transformasi Digital: Solusi untuk Bisnis yang Terkendala
Transformasi digital memungkinkan bisnis untuk mengotomatisasi dan mengukur berbagai aspek operasional.
Dengan sistem digital, perusahaan dapat memantau inventaris secara real-time, mengelola keuangan dengan lebih akurat, dan merencanakan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Data dari McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan digitalisasi secara menyeluruh dapat meningkatkan efisiensi hingga 30% dan profitabilitas hingga 20%.
Keuntungan Transformasi Digital dalam Bisnis
Dengan implementasi yang tepat, digitalisasi sistem bisnis dapat mengubah paradigma pengelolaan biaya, pembiayaan, dan proyeksi keuntungan.
Contoh sukses seperti Eiger menunjukkan peningkatan signifikan dalam profitabilitas mereka setelah memperbaiki sistem operasional dan menerapkan teknologi digital yang canggih.
Eiger berhasil meningkatkan profit secara signifikan melalui digitalisasi dan manajemen operasional yang baik. Setelah mengalami beberapa tahun pertumbuhan yang lambat, Eiger memutuskan untuk melakukan transformasi digital.
Mereka mengintegrasikan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengelola inventaris, keuangan, dan logistik. Hasilnya? Eiger berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya hingga 25%, serta meningkatkan omzet tahunan sebesar 15%.
Hadi Kuncoro: Mastermind Operasional Bisnis
Hadi Kuncoro, seorang praktisi bisnis dengan pengalaman luas, telah berhasil mengelola operasional perusahaan-perusahaan besar seperti Eiger, Zalora, dan Nestle Purelife.
Di bawah kepemimpinannya, perusahaan-perusahaan yang dia pimpin mengalami transformasi signifikan dalam hal mengotomatisasi proses, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya produksi.
Dengan pendekatannya yang inovatif dan transformatif, Hadi Kuncoro tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mengubah paradigma manajemen ke dalam era digitalisasi yang semakin mendominasi.
Berguru dengan Pak Hadi Kuncoro di Sekolah COO
Di balik setiap bisnis yang sukses, ada pemimpin yang visioner dan transformatif.
Hadi Kuncoro adalah salah satunya. Sebagai praktisi bisnis yang inovatif, Hadi mampu memberikan insight berharga tentang manajemen operasional dan digitalisasi bisnis.
Sekarang, Anda memiliki kesempatan untuk berguru langsung dengan Pak Hadi Kuncoro dan berinteraksi dengan para pengusaha, CEO, COO, dan super team terbaik di Sekolah COO.
Informasi dan pendaftaran bisa hubungi Reny di 0813 9207 7733
Tentang Bisnishack
Bisnishack adalah perusahaan experience organizer yang fokus untuk pengembangan bisnis dari UKM dan korporasi. Kami memfasilitasi para peserta dengan mendatangkan praktisi, mentor, coach, hingga guru terbaik di bidangnya.*