Harga Karet di Muara Bungo Melejit, Segini Harganya!

Reporter: Fitri - Editor: Fitri
- Selasa, 09 Juli 2024, 05:13 PM
Petani karet di Jujuhan usai memanen hasil kebun karetnya. 

MUARA BUNGO, MATAJAMBI.COM – Kecamatan Jujuhan dan Jujuhan Ilir, yang terkenal sebagai penghasil karet terbesar, telah mengalami masa sulit beberapa tahun terakhir akibat anjloknya harga karet.

Harga karet di tingkat petani sempat terpuruk hingga Rp 6.000 per kilogram, membuat banyak petani mengalami kesulitan ekonomi. Sementara itu, harga Tandan Buah Sawit (TBS) justru semakin melejit, membuat perbandingan pendapatan antara kedua komoditas ini semakin mencolok.

Meski demikian, banyak petani di Jujuhan dan Jujuhan Ilir tetap setia pada karet sebagai sumber mata pencaharian utama mereka. "Kami tidak punya pilihan lain selain bertahan dengan karet," kata seorang petani setempat.

Meski harga sempat terjun bebas, mereka tetap berjuang dan berharap akan adanya perubahan harga yang lebih baik di masa mendatang.

Baca Juga : Mahasiswa Geruduk Kantor Bupati Bungo: 'Thoriq 2 Bulan Haji', Bupati Kapan Tepati Janji?'

Dalam beberapa bulan terakhir, harapan para petani karet mulai terwujud. Harga karet di tingkat petani menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Dari sebelumnya Rp 6.000 per kilogram, kini harga karet telah mencapai Rp 13.000 per kilogram.

Di beberapa daerah seperti Rantau Ikil dan Pulau Jelmu, harga karet bahkan mengalami kenaikan lebih awal, dari Rp 11.000 per kilogram menjadi Rp 13.000 per kilogram.

Ari, seorang petani karet di Jujuhan, mengungkapkan rasa syukurnya atas kenaikan harga ini. "Syukur, harga karet sudah mulai naik. Lega rasanya kita sebagai penghasil karet. Harapan kami semoga harga karet terus naik biar karet di Jujuhan bisa produksi lagi," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X