Dengan fokus pada produktivitas, investasi, modernisasi, dan penguatan empat pilar utama ini, Provinsi Jambi berpeluang besar meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional.
Fokus Infrastruktur pada Pelabuhan
Infrastruktur pelabuhan menjadi prioritas utama, khususnya Pelabuhan Talang Duku (TD), yang saat ini hanya mampu menangani 45,24% dari total produksi komoditas Jambi. Sekitar 54,76% sisanya harus melalui pelabuhan di luar Jambi. Selain keterbatasan kapasitas, biaya logistik di Pelabuhan TD juga tinggi, mencapai 5.900 USD per kontainer, tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan pelabuhan lain di luar Jambi (sekitar 2.000-3.000 USD per kontainer). Selain itu, waktu tempuh dari Pelabuhan TD ke ambang luar mencapai 24 jam, memperlambat pengiriman dan meningkatkan biaya tambahan.
Baca Juga : Kabar Duka, Aktor Korea Selatan Song Jae Rim Meninggal Dunia
Saat ini, hanya ada tiga perusahaan pelayaran yang beroperasi di Pelabuhan TD (Advantis Sabang Raya, Pelayaran Sukses Sindo Damai, dan Pulau Laut), menyebabkan seringnya terjadi penumpukan dan penundaan pengiriman barang.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah telah disiapkan oleh Pemprov Jambi. Dalam jangka pendek, pemerintah didorong mengaktifkan Pelabuhan Muaro Sabak untuk memperluas layanan pengangkutan barang dan menambah perusahaan pelayaran di Pelabuhan TD. Upaya percepatan pembangunan Jembatan Sungai Rambut dan akses jalan menuju Pelabuhan Ujung Jabung (UJ) diharapkan dimulai tahun depan. Dalam jangka menengah dan panjang, prioritas diarahkan pada pembangunan Kawasan Ekonomi di Pelabuhan Ujung Jabung, pengembangan kawasan industri, serta hilirisasi komoditas, terutama di sektor pertanian melalui bio-industri dan pengembangan pariwisata.