JAMBI, MATAJAMBI.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa ledakan Matahari atau Solar Flare kuat yang terjadi pada Senin 7 Oktober 2024, diikuti dengan badai magnetik dengan klasifikasi G4 yang berdampak pada Bumi. Informasi ini sejalan dengan laporan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat. BMKG memperkirakan dampak badai magnet ini akan terasa di Indonesia pada akhir pekan, dengan puncaknya terjadi pada Jumat 11 Oktober 2024.
Apa itu Badai Matahari?
Badai Matahari adalah fenomena alam yang terjadi ketika Matahari melepaskan sejumlah besar partikel bermuatan, energi, medan magnet, dan material ke ruang angkasa melalui ledakan besar yang dikenal sebagai Solar Flare. BMKG menjelaskan bahwa ledakan ini disebabkan oleh aktivitas di kelompok bintik matahari 3842, yang merupakan daerah di permukaan Matahari dengan konsentrasi medan magnet yang kuat dan suhu lebih rendah. Badai matahari ini kemudian memicu badai magnetik yang berdampak pada medan magnet Bumi.
Dampak Badai Matahari di Indonesia
Badai matahari yang diarahkan ke Bumi dapat memicu badai geomagnetik, yang memengaruhi medan magnet Bumi dan dapat menyebabkan beberapa gangguan. Di Indonesia, dampak yang diprediksi meliputi:
- Gangguan sistem komunikasi berbasis satelit - Komunikasi antar pengguna radio HF dan GPS dapat terganggu selama periode badai matahari ini.
- Penurunan akurasi sistem navigasi berbasis satelit - Posisi yang ditentukan melalui GPS mungkin tidak akurat.
- Gangguan pada jaringan internet - BMKG mengingatkan masyarakat yang menggunakan jaringan internet dan teknologi berbasis satelit untuk waspada terhadap kemungkinan gangguan.
- Pilot drone disarankan untuk tidak beroperasi - Ada potensi kehilangan kendali terhadap drone akibat gangguan sinyal dan akurasi satelit yang menurun.
Baca Juga : Semobil dengan Gibran, Prabowo Kunjungi Jokowi di Rumah Solo, Ada Agenda Apa?
Walaupun dampaknya signifikan, terutama pada sistem komunikasi, BMKG menegaskan bahwa badai matahari ini tidak membahayakan kehidupan manusia secara langsung, karena atmosfer dan medan magnet Bumi memberikan perlindungan yang memadai dari efek terburuk badai tersebut.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada, serta menghindari aktivitas yang bergantung pada satelit dan GPS selama badai berlangsung.*