Karier di KPK dan Politik
Nama Johan Budi semakin dikenal ketika ia diangkat sebagai juru bicara KPK, posisi yang dipegangnya selama delapan tahun dari 2006 hingga 2014. Kemudian, ia naik jabatan menjadi Deputi Pencegahan KPK, yang bertanggung jawab atas program-program pencegahan korupsi di Indonesia.
Pada 2015, Johan Budi menghadapi tantangan besar saat terjadi krisis kepemimpinan di KPK akibat kasus cicak-buaya antara KPK dan Polri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu mengangkat Johan Budi bersama Taufiqurachman Ruki sebagai pimpinan sementara KPK. Mereka ditugaskan untuk mengembalikan stabilitas di lembaga tersebut.
Pada 2016, Johan membuat langkah mengejutkan dengan meninggalkan KPK dan menerima tawaran menjadi staf khusus presiden bidang komunikasi di bawah pemerintahan Jokowi. Namun, perjalanannya di dunia politik tak berhenti di situ. Pada 2019, Johan bergabung dengan PDIP dan terpilih sebagai anggota DPR RI, mewakili partai berlambang banteng tersebut.
Selama menjadi anggota DPR, Johan aktif dalam sejumlah komisi, termasuk Komisi III yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan. Namun, di penghujung masa jabatannya, Johan memutuskan untuk mundur dari PDIP dan kembali mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK, membawa serta pengalaman panjangnya di dunia antikorupsi.
Baca Juga : Alisson Becker Kritik Format Baru Liga Champions, Benarkah Bikin Pemain Tertekan?
Kembali ke KPK
Pengunduran diri Johan Budi dari PDIP dan keputusannya untuk kembali ke KPK sebagai calon pimpinan KPK dianggap oleh banyak pihak sebagai upaya untuk kembali melanjutkan perjuangannya di bidang pemberantasan korupsi. Johan tampak bersemangat untuk memberikan kontribusi lebih dalam memberantas korupsi di Indonesia.