Investigasi Selama 2 Tahun Terungkap, TikTok Ternyata Akui Dampak Negatifnya bagi Pengguna Muda

Reporter: Bagus - Editor: Bagus
- Selasa, 15 Oktober 2024, 08:53 PM
TikTok dikabarkan menyadari betul dampak buruk aplikasinya terhadap pengguna muda.

Hal ini bisa sangat merugikan, terutama jika pengguna terjebak dalam gelembung yang mendorong konten negatif, seperti konten pro-anoreksia yang tersembunyi di balik istilah “thinspiration” yang baru-baru ini kembali muncul di aplikasi tersebut. Bahkan, video yang menampilkan tindakan menyakiti diri sendiri juga berhasil lolos dari pengawasan moderator TikTok.

Lebih jauh lagi, dokumen internal mengungkapkan betapa mudahnya pengguna muda terseret ke dalam lingkaran konten yang depresi setelah berinteraksi dengan filter bubble seperti "painhub" atau "sadnotes." Seorang karyawan TikTok menulis bahwa setelah mengikuti beberapa akun "painhub" dan "sadnotes," ia hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk masuk ke dalam "filter bubble" negatif. "Kepadatan konten negatif yang intens membuat suasana hati saya turun dan meningkatkan perasaan sedih meskipun hidup saya sedang baik-baik saja," tulisnya.

Ketika TikTok mengumumkan alat manajemen waktu untuk mengurangi penggunaan aplikasi bagi anak-anak, dokumen internal menunjukkan bahwa TikTok lebih peduli pada bagaimana alat tersebut dipersepsikan oleh publik daripada efektivitasnya. Dokumen itu mengungkapkan bahwa para eksekutif menilai keberhasilan alat-alat tersebut berdasarkan bagaimana alat itu “meningkatkan kepercayaan publik terhadap platform TikTok melalui liputan media,” bukan berdasarkan bagaimana alat tersebut benar-benar mengurangi penggunaan aplikasi. Nyatanya, alat tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan penggunaan.

Seorang eksekutif mengatakan bahwa video "break" yang mengingatkan pengguna untuk istirahat setelah lama menggunakan aplikasi hanya berfungsi sebagai "bahan pembicaraan yang baik" tetapi "tidak sepenuhnya efektif." Namun, TikTok tetap memutuskan untuk meluncurkan fitur tersebut.

Baca Juga : Babak Pertama: Timnas Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Mungkinkah Masih Ada Peluang?

Salah satu eksekutif memberikan gambaran yang mengerikan tentang dampak algoritma TikTok yang adiktif bagi pengguna muda. "Kita harus menyadari apa yang bisa terjadi terhadap kesempatan lain," kata eksekutif tersebut dalam dokumen pengadilan. "Dan ketika saya mengatakan kesempatan lain, saya benar-benar maksudkan tidur, makan, bergerak di sekitar ruangan, dan menatap seseorang di mata."

Juru bicara TikTok, Alex Haurek, mengkritik NPR karena menerbitkan informasi yang sekarang sudah kembali disegel oleh pengadilan.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X