Luka bakar dari rokok masuk dalam kategori 'luka bakar kontak', seperti luka bakar karena melepuh (akibat cairan panas seperti air atau minyak).
Pembakaran rokok seringkali dilakukan bersamaan dengan berbagai metode penyiksaan. Konsekuensi kesehatan dari luka bakar akibat rokok dapat berdampak secara fisik dan psikologis.
Dampak fisik yang paling nyata dari luka bakar adalah rasa sakit yang diakibatkan oleh bara rokok itu sendiri.
Baca Juga : Ini 3 Manfaat Tertawa yang Sangat Luar Biasa, Apa Saja?
Panas dari rokok dapat menyebabkan dua jenis sensasi terbakar: nyeri menusuk yang cepat dan nyeri terbakar yang lambat.
Selain itu, semua luka bakar juga rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur yang jika tidak ditangani bisa menimbulkan komplikasi.
Risiko infeksi ini dipengaruhi oleh seberapa besar jaringan kulit yang terbakar.
Aspek traumatis dari luka bakar dan rasa sakit yang dialami juga dapat menyebabkan respons psikologis yang merugikan, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Baca Juga : Pastikan Keaman Lalu Lintas, Pj Bupati Bachyuni dan Rombongan Tinjau Poskotis Lebaran
Faktor risiko untuk mengalami respons psikologis ini termasuk penampilan cedera atau bekas luka, kecemasan dan depresi sebelumnya, serta kemampuan individu dalam mengatasi mekanisme pertahanan diri.
Penting untuk menyadari bahaya pembakaran rokok tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis. Perawatan dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut akibat luka bakar akibat rokok.
Upaya preventif untuk menghindari paparan rokok dan edukasi masyarakat tentang dampak negatifnya juga harus ditingkatkan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan individu.*