JAMBI, MATAJAMBI.COM - Serangan jantung adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap risiko ini, termasuk kebiasaan hidup yang buruk. Mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu serangan jantung adalah langkah pertama untuk mencegahnya. Berikut ini adalah enam kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung:
1. Merokok
Merokok adalah salah satu penyebab utama serangan jantung. Nikotin dan bahan kimia berbahaya lainnya dalam rokok dapat merusak lapisan dalam arteri, mempercepat penumpukan plak, dan mempersempit pembuluh darah. Ini meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan beban tambahan pada jantung. Bahkan perokok pasif, atau orang yang sering terpapar asap rokok, juga berisiko tinggi terkena serangan jantung.
2. Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama serangan jantung. Makanan cepat saji, makanan olahan, dan minuman manis adalah contoh dari pola makan yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaliknya, diet yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik adalah kebiasaan buruk lain yang dapat memicu serangan jantung. Kurangnya olahraga dapat menyebabkan penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL). Aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah, serta mengurangi risiko serangan jantung.
Baca Juga : Mau Nonton Langsung Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 di GBK? Siapkan Duit Segini!
4. Stres yang Tidak Terkelola
Stres yang berlebihan dan tidak terkelola dapat memicu serangan jantung. Saat seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung. Stres kronis juga dapat menyebabkan kebiasaan buruk lainnya, seperti makan berlebihan, merokok, atau mengonsumsi alkohol, yang semuanya berisiko tinggi terhadap kesehatan jantung.