Yazid juga dikenal karena karya-karyanya yang berpengaruh, termasuk "Sifat Wudhu dan Shalat Nabi," "Syarh Arba'in An-Nawawi," "Memahami Kalimat Syahadat," "Dzikir Pagi Petang dan Setelah Shalat," dan "Amalan Sunnah Setahun." Salah satu bukunya, "Mulia dengan Manhaj Salaf," sempat memicu kontroversi di Indonesia.
Ia adalah pimpinan Pondok Pesantren Minhajus Sunnah di Dramaga, Bogor, dan aktif mengisi pengajian rutin serta tabligh akbar di berbagai kota di Indonesia. Yazid juga menjadi narasumber di Radio Rodja.
Baca Juga : Penasaran! Apakah Harimau Sumatera Benar-benar Muncul di Pelalawan Riau? Klarifikasi BBKSDA
Ucapan Belasungkawa dari Berbagai Kalangan
KH Ma'ruf Chozin, seorang ulama ahlussunnah waljamaah dari Nahdlatul Ulama, turut mengabarkan berita duka ini melalui media sosial dan mendoakan almarhum. Teuku Wisnu, selebritas ternama, juga menyampaikan belasungkawa di media sosialnya.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un (emoji menangis). Guru kami, Ustadzuna Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Ya Allah… Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia dari beberapa hal yang tidak disukai, maafkanlah dia dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga)," tulis Teuku Wisnu.
Doa untuk Almarhum
Keluarga dan umat Islam di Indonesia memanjatkan doa untuk almarhum:
"اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه. اللهم اجعل قبره روضة من رياض الجنة، ولا تجعل قبره حفرة من حفر النيران، اللهم ضاعف حسناته، وتجاوز عن سيئاته، وارفع درجاته، واجمعه مع النبيين والمرسلين والشهداء والصالحين. آمين."
Kehilangan Besar bagi Umat Islam
Kepergian Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas meninggalkan duka mendalam bagi umat Islam di Indonesia. Beliau dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam menyebarkan dan mendidik nilai-nilai Islam. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya, mengampuni dosa-dosanya, dan menempatkan dia di tempat yang mulia di sisi-Nya.*