Kenaikan Rupiah Mengejutkan: Apa Hubungannya dengan Keputusan The Fed dan Data Inflasi AS?

Reporter: Adri - Editor: Adri
- Selasa, 13 Agustus 2024, 09:31 AM
Uang rupiah. poto pixaby

MATAJAMBI.COM-Pada perdagangan Selasa 13 Agustus 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah menguat sebesar 0,15% menjadi Rp15.930 per dolar AS, dibandingkan posisi kemarin.

Penguatan ini didorong oleh ekspektasi investor bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), akan mengakhiri tren suku bunga tinggi pada pertemuan September mendatang.

Data Fedwatch menunjukkan bahwa kemungkinan The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%-5,00% pada Desember sangat besar, dengan peluang mencapai 51,5%.

Setelah pertemuan September, pasar memproyeksikan bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin pada pertemuan November dan Desember, sehingga suku bunga akhir tahun diperkirakan berada di kisaran 4,25%-4,50%.

Baca Juga : Prediksi dan Risiko Gempa Megathrust: BMKG Tanggapi Ancaman Gempa Besar di Indonesia

Baca Juga : Duka Mendalam Selimuti Kepergian Kompol Maryoko, Kapolsek Prajurit Kulon Mojokerto yang Ditemukan Tewas Bundir

Pada hari ini, rupiah dibuka menguat sebesar 27 poin atau 0,17% menjadi Rp15.928 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.955 per dolar AS. Analis mata uang Lukman Leong mengungkapkan bahwa penguatan rupiah didorong oleh prospek meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga The Fed pada bulan September.

Namun, penguatan ini diperkirakan masih akan terbatas karena para pelaku pasar masih menantikan rilis data inflasi produsen AS malam ini.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X