Kenaikan Rupiah Mengejutkan: Apa Hubungannya dengan Keputusan The Fed dan Data Inflasi AS?

Reporter: Adri - Editor: Adri
- Selasa, 13 Agustus 2024, 09:31 AM
Uang rupiah. poto pixaby

Menurut konsensus Trading Economics, inflasi produsen AS pada Juli 2024 diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,1% month-to-month (mom), melambat dari bulan sebelumnya yang mencatat inflasi 0,2% mom. Inflasi inti produsen diperkirakan akan meningkat sebesar 0,2%, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencatat inflasi 0,4%.

Rilis inflasi produsen ini akan diikuti oleh data inflasi konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus memperkirakan inflasi tahunan AS akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pada Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.

Baca Juga : Pemerintah Langsung Klarifikasi Kabar Sewa 1.000 Mobil Mewah untuk HUT RI di IKN, Ternyata HOAKS!

Baca Juga : Begini Penampakan Tower Hunian ASN di IKN, Dilengkapi Teknologi Canggih dan Digital

Inflasi bulanan diperkirakan akan menjadi 0,2%, naik dari sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS juga diperkirakan akan turun menjadi 3,2% yoy dari bulan sebelumnya 3,3% yoy.

Kedua data inflasi ini dinilai penting dalam menentukan kebijakan moneter The Fed yang akan diumumkan pada September. Para pelaku pasar percaya bahwa akan ada pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan tersebut, yang berpotensi memberikan dukungan lebih lanjut bagi penguatan rupiah.*

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X