Vance menggemakan penilaian tersebut dengan mengakui kesalahannya di masa lalu dan menyatakan bahwa Trump adalah "presiden terbaik dalam hidup saya."
JD Vance pertama kali naik daun pada tahun 2016 setelah penerbitan "Hillbilly Elegy", yang merinci masa kecilnya di Ohio barat daya dan kemudian masuk ke sekolah hukum Yale. Buku ini kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 2020 yang dibintangi oleh Glenn Close dan Amy Adams.
Vance menjadi suara konservatif yang sering dikutip, menjelaskan pandangan politik Trump kepada audiens yang bingung. Meskipun awalnya dipandang sebagai Republikan anti-Trump, Vance mengubah nadanya secara tajam saat memasuki pemilihan Senat tahun 2022 dengan membentuk kampanye yang berfokus pada proposal sayap kanan seperti menyelesaikan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.
Baca Juga : Seleksi CPNS 2024: Panduan Lengkap Cara Daftar dan Persyaratan
Selama pemilihan, Vance menghadapi tuduhan mendukung teori konspirasi rasis yang dikenal sebagai "Penggantian Besar". Taktik sayap kanan keras Vance pada akhirnya berhasil, saat ia mengalahkan perwakilan Demokrat Tim Ryan dengan selisih enam poin. Dalam satu setengah tahun sejak dia bergabung dengan Kongres, Vance telah menjadi salah satu pendukung Trump yang paling vokal dan agresif di Capitol Hill.
Kehadiran JD Vance sebagai calon wakil presiden memberikan energi baru kepada basis setia Trump. Vance, yang berusia 39 tahun, menjadi milenial pertama yang bergabung dengan partai besar pada saat muncul kekhawatiran mendalam tentang para pemimpin politik Amerika yang berusia lanjut.
Penunjukan ini terjadi setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump pada hari Sabtu (13/7) yang telah mengguncang kampanye presiden AS.