Los Angeles Lakers meraih kemenangan dramatis 98-93 atas Miami Heat pada Rabu malam, setelah tertinggal 66-54 di akhir paruh pertama. Tim asuhan pelatih JJ Redick ini berhasil membalikkan keadaan dengan menunjukkan semangat juang yang jarang terlihat musim ini, berkat pertahanan yang tajam dan permainan kolektif yang solid.
Pada paruh pertama, Heat berada dalam kendali penuh, namun Lakers tidak menyerah. Dalam momen krusial pada kuarter ketiga, tepatnya dengan waktu tersisa 6:53, Anthony Davis menunjukkan contoh kepemimpinan yang menginspirasi.
Ketika menjaga Terry Rozier III, Davis berhasil mematok bola keluar dari genggaman lawan dan terjun untuk merebut bola liar. Bola kemudian diteruskan ke Austin Reaves, yang memberikan assist kepada LeBron James untuk sebuah tembakan tiga angka yang membuat Lakers hanya tertinggal satu poin. Aksi tersebut mengundang sorakan gemuruh dari penonton di Crypto.com Arena dan memaksa Miami untuk mengambil timeout.
Pelatih JJ Redick menilai bahwa momen tersebut adalah contoh nyata dari kepemimpinan, bukan hanya dalam bentuk pembicaraan, tetapi juga melalui tindakan nyata di lapangan.
“Kepemimpinan bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti mengambil tanggung jawab atau terjun merebut bola. Itu adalah contoh kepemimpinan dari AD yang memberi pengaruh besar bagi tim,” ujar Redick setelah pertandingan.
Masuk ke kuarter keempat dengan selisih dua poin, Lakers tetap menunjukkan permainan solid. Di sisi pertahanan, mereka berhasil membatasi tembakan luar Miami yang hanya mencetak 3 dari 11 percobaan tiga angka. Sementara itu, serangan Lakers mulai menemukan ritme, mencetak 34 poin dan menembak 70% dari lapangan di kuarter terakhir.
Keunggulan Lakers semakin solid ketika LeBron James, pemain tertua di NBA, menutup pertandingan dengan tujuh poin berturut-turut, memperlebar jarak menjadi sembilan poin dengan waktu tersisa 3:25. Kemenangan ini sekaligus menghentikan rentetan tiga kekalahan beruntun Lakers dan memberikan momentum penting bagi mereka.
Austin Reaves, yang tampil apik sepanjang pertandingan, mengatakan bahwa kunci keberhasilan mereka terletak pada kerja sama dalam bertahan. “Kami mulai lebih baik dalam menutupi satu sama lain, berlari dan scrambling. Ketika kami bermain bertahan dengan baik dan menyelesaikan rebound, itu sangat membantu,” ungkap Reaves.
Dengan kemenangan ini, Lakers menunjukkan bahwa kunci utama keberhasilan mereka musim ini adalah pertahanan yang kokoh. Meskipun penampilan mereka di paruh pertama kurang memuaskan, semangat juang dan pertahanan tangguh di paruh kedua menjadi pembeda. Lakers kini diharapkan untuk dapat mempertahankan performa ini saat melawan Brooklyn Nets pada Jumat mendatang.
Kemenangan ini mengingatkan kita bahwa dalam NBA, tidak hanya serangan yang menarik perhatian, tetapi pertahanan yang solid bisa menjadi penentu kemenangan, apalagi di pertandingan-pertandingan krusial seperti ini.