JAMBI, MATAJAMBI.COM - Setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2024, Jalan Tol Bayung Lincir-Tempino, yang menghubungkan Provinsi Jambi dengan Sumatera Selatan, telah mencatat lebih dari 65 ribu kendaraan yang melintas dalam 13 hari pertama sejak dibuka. Jalan tol sepanjang 34 kilometer ini juga menandai kehadiran jalan tol pertama di Provinsi Jambi, menjadi bagian penting dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera.
Branch Manager Hutama Karya untuk ruas Tol Bayung Lincir-Tempino, Hanung Anindito, menjelaskan bahwa rata-rata 5 ribu kendaraan melewati jalan tol ini setiap harinya. Mayoritas pengguna adalah kendaraan pribadi, umum, dan bus, yang mencakup sekitar 61 persen dari total lalu lintas. Kenaikan signifikan terjadi setiap akhir pekan, dengan volume kendaraan mencapai 6.500, didominasi oleh lalu lintas dari Jambi menuju Sumatera Selatan.
“Kami melihat antusiasme masyarakat terhadap jalan tol ini sangat tinggi, terutama pada akhir pekan, yang menunjukkan bahwa jalan tol ini menjadi jalur penting untuk mempercepat akses antarprovinsi dan menghubungkan wilayah Jambi dan Sumatera Selatan dengan lebih mudah,” ujar Hanung Anindito.
Sejak pertama kali dibuka untuk umum, Jalan Tol Bayung Lincir-Tempino masih dibuka tanpa tarif. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mencoba akses tol baru ini sambil menunggu penetapan tarif resmi oleh pemerintah pusat. Keputusan untuk membuka tol secara gratis sementara waktu ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk mengenal infrastruktur baru yang akan mendukung aksesibilitas dan mempercepat perjalanan mereka.
Baca Juga : Hati-Hati Menggunakan Laptop di Tempat Tidur: Ini 5 Dampak Negatif yang Bisa Mengintai Anda
“Sejak dibuka, belum ada keluhan dari pengguna tol. Hal ini menunjukkan kesiapan infrastruktur yang telah dipastikan oleh Hutama Karya untuk memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan pengguna,” tambah Hanung.
Jalan Tol Bayung Lincir-Tempino adalah salah satu segmen strategis dari Jalan Tol Trans Sumatera, yang menghubungkan berbagai wilayah di Pulau Sumatera dan mendukung percepatan distribusi barang, orang, dan perekonomian di kawasan tersebut. Pembangunan ruas tol ini juga diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar Jambi dan Sumatera Selatan, mempercepat distribusi logistik, dan meningkatkan konektivitas antarwilayah.
