Telur berwarna coklat lebih mahal dibandingkan telur putih. Hal ini karena ayam yang bertelur berwarna coklat biasanya berukuran lebih besar dan membutuhkan lebih banyak makanan sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar. Selain itu, telur berwarna coklat diasosiasikan dengan pertanian organik atau peternakan bebas, yang juga dapat meningkatkan harganya. Namun, ini tidak berarti telur berwarna coklat lebih baik; itu hanya berarti biaya produksinya lebih mahal.
Praktek pertanian
Praktek peternakan yang digunakan untuk beternak ayam dapat mempengaruhi kualitas telur. Ayam yang dibiarkan bebas berkeliaran dan mengonsumsi makanan yang bervariasi cenderung menghasilkan telur dengan profil nutrisi yang lebih baik, apa pun warna cangkangnya. Telur yang diberi label "organik" atau "free-range" biasanya berasal dari ayam dengan kondisi kehidupan yang lebih baik.
Label ini dapat ditemukan pada telur berwarna putih dan coklat.
Mitos umum tentang telur
Baca Juga : Pemkab Muaro Jambi Gelar Pisah Sambut Pj Bupati Bachyuni kepada Pj Bupati yang Baru Najmi
Ada beberapa mitos tentang telur yang bisa menimbulkan kebingungan:
1. Mitos: Telur berwarna coklat lebih sehat dibandingkan telur putih.
Fakta: Kedua jenis telur tersebut memiliki nilai gizi yang sama.
2. Mitos: Telur berwarna coklat rasanya lebih enak dibandingkan telur putih.
Baca Juga : Suka Baca Buku Wajib Tahu Ini! Hal Inilah yang Akan Terjadi pada Tubuh Jika Kamu Membaca Buku Setiap Hari
Fakta: Rasa telur dipengaruhi oleh pola makan ayam, bukan warna kulit telur.