Bau menstruasi yang normal biasanya metalik atau sedikit manis. Namun, jika baunya menjadi menyengat, amis, atau berbau busuk, bisa jadi itu merupakan tanda bakterial vaginosis (BV), yaitu ketidakseimbangan bakteri di dalam vagina.
Baca Juga : Prediksi Skor dan Line-Up Jelang Pertandingan La Galaxy vs Colorado Rapids di Pekan ke-23 MLS 2024-2025
BV adalah kondisi umum dan mudah diobati dengan antibiotik, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mencurigai mengidapnya.
Cara Mengatasi Bau Haid
Berikut beberapa tips sederhana untuk menjaga kebersihan dan kesegaran selama menstruasi:
1. Ganti pembalut atau tampon sesering mungkin: Usahakan untuk menggantinya setiap 4-8 jam, tergantung aliran darah Anda.
2. Mandi atau berendam secara teratur: Mandi atau berendam setiap hari membantu menghilangkan darah dan bakteri.
3. Usap dari depan ke belakang: Ini membantu mencegah bakteri memasuki vagina.
Baca Juga : Manchester United Rekrut Leny Yoro: Langkah Berani Erik ten Hag Terungkap
4. Gunakan pakaian dalam berbahan katun: Pakaian dalam katun yang menyerap keringat memungkinkan aliran udara lebih baik dan mengurangi penumpukan kelembapan.
5. Hindari semprotan dan douching beraroma: Produk-produk ini dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina dan mengiritasi kulit halus.
6. Hidrasi: Minum banyak air membantu mengencerkan urin dan keputihan, yang dapat memengaruhi bau.
Pilihan Produk Menstruasi
Meskipun tampon nyaman digunakan, beberapa orang merasa tampon lebih memerangkap bau dibandingkan pembalut. Jika Anda mengalami hal ini, pertimbangkan untuk beralih ke pembalut atau cangkir menstruasi, yang bisa menjadi pilihan yang baik untuk mengendalikan bau.
Dengan memahami mengapa menstruasi Anda berbau dan cara mengelolanya, Anda dapat merasa percaya diri dan terkendali sepanjang siklus Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda mengalami bau yang tidak biasa atau kuat selama menstruasi.
