JAKARTA, MATAJAMBI.COM - Brandoville Studios, sebuah studio game di Indonesia, tengah menghadapi tuduhan serius terkait kekerasan di tempat kerja, menyusul penutupan studio tersebut pada pertengahan Agustus 2024. Tuduhan ini mencuat setelah seorang mantan karyawan, melalui akun Twitter bernama Bisher Dokkmak, mengungkapkan kondisi kerja yang tidak manusiawi serta berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di bawah kepemimpinan Cherry Lai, salah satu pemilik studio dan istri CEO, Ken Lai.
Kesaksian yang dipublikasikan di media sosial ini mencakup bukti-bukti mengejutkan tentang pelecehan yang dialami karyawan, seperti dipaksa untuk menampar diri sendiri sebagai bentuk hukuman, yang bahkan direkam melalui video di WhatsApp. Selain itu, pelecehan verbal, penghinaan di depan umum, dan kerja berlebihan di luar jam kerja juga dilaporkan sebagai bagian dari tindakan tidak etis yang dilakukan di studio tersebut.
Salah satu insiden yang paling mencolok adalah pelarangan karyawan untuk mengambil cuti saat orang tua mereka meninggal dunia, serta kebijakan yang mengharuskan karyawan membayar biaya dinas dan alat kerja dengan uang pribadi. Lebih jauh lagi, beberapa karyawan dilaporkan dipaksa mengundurkan diri, sementara lainnya dipecat secara tidak sah.
Tuduhan ini telah menyebar luas di berbagai platform media sosial, memicu gelombang kecaman terhadap Brandoville Studios. Kasus ini juga mengingatkan publik pada laporan serupa yang pernah terjadi di tahun 2021, di mana kondisi kerja yang buruk di studio tersebut pertama kali terungkap melalui video yang dibuat oleh People Make Games. Meskipun saat itu sudah mendapatkan sorotan negatif, tampaknya tidak ada perbaikan berarti di Brandoville Studios hingga akhirnya mereka menutup operasinya pada Agustus lalu.
Baca Juga : 2 Kementerian Masih Buka Pendaftaran CPNS 2024, Cek Informasi Lengkapnya Di Sini!
Situasi ini mencerminkan perlunya perbaikan standar kerja di industri game Indonesia, dengan menekankan pentingnya penegakan hak karyawan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia di tempat kerja.*