Jika Anda memiliki luka di mulut, racun ular dapat masuk ke dalam aliran darah Anda melalui mulut, yang meningkatkan risiko keracunan tambahan pada diri Anda sendiri.
4. Tidak Semua Ular Berbisa
Banyak ular, seperti ular air, tidak berbisa. Mengisap gigitan ular non-berbisa dapat menyebabkan iritasi pada luka tanpa manfaat yang berarti.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Digigit Ular?
Baca Juga : Penjabat Bupati Muaro Jambi Teken NPHD untuk Pengamanan Pilkada 2024 Senilai Rp950 Juta
1. Tetap Tenang
Walaupun ini mungkin sulit, tetap tenang sangat penting. Panik dapat meningkatkan detak jantung dan mempercepat penyebaran racun. Tarik napas dalam-dalam dan fokus pada langkah-langkah selanjutnya.
2. Jauhi Ular
Jauhkan diri dan orang lain dari ular untuk mencegah gigitan tambahan.
3. Identifikasi Ular (Jika Aman)
Jika memungkinkan, catat ciri-ciri ular tersebut. Informasi ini sangat berguna bagi tenaga medis untuk menentukan jenis racun dan pengobatan yang diperlukan.
4. Segera Cari Bantuan
Jangan mencoba pengobatan rumahan! Segera hubungi layanan darurat atau minta seseorang untuk membawa Anda ke rumah sakit.
5. Pertahankan Area Gigitan
Jaga area gigitan tetap tenang dan berada di bawah level jantung Anda. Hindari menggunakan es atau tourniquet pada luka, karena metode ini bisa lebih berbahaya daripada membantu.
Perawatan Medis Modern
Rumah sakit menangani gigitan ular dengan menggunakan antivenin, yang paling efektif bila diberikan sesegera mungkin. Antivenin membantu menetralkan racun dan mengurangi kerusakan lebih lanjut. Selain itu, dokter akan memantau dan mengobati gejala seperti pembengkakan, nyeri, dan efek sistemik lainnya yang disebabkan oleh racun.
Dengan pemahaman yang tepat dan tindakan cepat, risiko dari gigitan ular dapat dikurangi secara signifikan. Ingatlah selalu untuk mencari bantuan medis profesional segera jika Anda mengalami gigitan ular.*