MATAJAMBI.COM - Pada Kamis, 22 Agustus 2024, nama Marie Antoinette mendadak menjadi salah satu topik terpopuler di platform media sosial X (sebelumnya Twitter) di Indonesia. Fenomena ini mengejutkan banyak orang, mengingat Marie Antoinette adalah tokoh sejarah yang hidup lebih dari dua abad yang lalu.
Peningkatan perhatian terhadap Marie Antoinette di X tampaknya dipicu oleh situasi politik yang sedang memanas menjelang pemilihan kepala daerah di Indonesia. Beberapa netizen mulai mengaitkan figur-figur tertentu dalam politik Indonesia dengan sosok Marie Antoinette, yang dikenal sebagai ratu Prancis terakhir sebelum Revolusi Prancis dan sering kali diasosiasikan dengan kemewahan dan ketidakpedulian terhadap rakyat.
Diskusi di media sosial menunjukkan bahwa beberapa pihak melihat kesamaan antara gaya hidup atau perilaku tokoh-tokoh politik saat ini dengan image Marie Antoinette yang dianggap tidak sensitif terhadap situasi rakyatnya. Hal ini bisa jadi sebagai bentuk kritik terhadap kebijakan atau perilaku politik yang dianggap mewah dan jauh dari kebutuhan masyarakat.
Kaitan antara Marie Antoinette dan situasi politik Indonesia ini menambah warna dalam dinamika pemilihan kepala daerah yang semakin memanas, menandakan bahwa sejarah sering kali dijadikan cermin untuk memahami dan mengevaluasi kondisi kontemporer.
Baca Juga : Sri Mulyani Perkenalkan Thomas Djiwandono ke DPR RI, Kode Kandidat Penerus Menteri Keuangan?
Lau, seperti apa sosok Marie Antoinette? Berikut ulasan selengkapnya.
Marie Antoinette: Ratu yang Terkepung oleh Revolusi
Marie Antoinette, ratu terakhir Prancis sebelum Revolusi Prancis, adalah sosok yang namanya sering muncul dalam pembahasan sejarah dan budaya pop. Dikenal karena kemewahannya yang mencolok dan nasib tragisnya, Marie Antoinette lahir pada 2 November 1755 di Wina, Austria, sebagai putri Kaisar Franz I dan Maria Theresa. Dia menikah dengan Raja Louis XVI dari Prancis pada tahun 1770, sebuah aliansi politik yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Prancis dan Austria.