Pejabat Intelijen AS Ungkap Dalang Dibalik Peretasan Kampanye Calon Presiden Donald Trump

Reporter: Musriah - Editor: Musriah
- Selasa, 20 Agustus 2024, 06:02 PM
Dok. REUTERS

WASHINGTON DC, MATAJAMBI.COM - Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa Iran diduga berada di balik peretasan yang menargetkan kampanye calon presiden Donald Trump baru-baru ini. Menurut laporan, Iran berusaha mengganggu proses pemilihan presiden AS dengan memicu ketidakpercayaan terhadap institusi demokrasi di negara tersebut.

Tim kampanye Trump menuduh Iran meretas komunikasi internal mereka, namun pejabat Iran membantah tuduhan ini. Sumber dari BBC News mengungkapkan bahwa para peretas asal Iran juga diduga membidik kandidat presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Intelijen AS meyakini bahwa Iran berupaya mengakses informasi dari tim kampanye kedua partai yang bersaing dalam pemilu. "Tujuannya adalah untuk mempengaruhi proses pemilihan presiden AS," ujar seorang pejabat intelijen AS.

Dalam salah satu upaya peretasan, Tim Kampanye Trump dilaporkan menerima email yang berisi tautan berbahaya. Sementara itu, Tim Kampanye Harris juga mengaku menjadi target serangan email phising, meskipun serangan tersebut tidak berhasil.

Baca Juga : Ini Reaksi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Saat Dicecar Penyidik KPK Sebanyak 21 Pertanyaan

Metode peretasan seperti ini bukanlah hal baru, menurut intelijen AS. Rusia dan Iran telah menggunakan taktik serupa pada pemilihan presiden AS sebelumnya. Hingga saat ini, belum jelas informasi apa saja yang berhasil dicuri dalam peretasan tersebut, meskipun Tim Kampanye Trump menyatakan bahwa peretas hanya mampu mengakses informasi yang tersedia untuk umum.*


Tags

Berita Terkait

X