Terkait penanganan kasus ini, ia menambahkan bahwa proses penyidikan akan diserahkan kepada Polda Jambi. “Pengejaran dilakukan secara bersama, dan nantinya akan diserahkan kepada Polda Jambi karena lokasi kejadian berada di sana,” jelasnya.
Sebagai pengingat, Matnur ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di Desa Telang pada Rabu, 11 September 2024. Korban mengalami tindakan kekerasan, dengan mata dan mulut terikat lakban, serta tangan dan kakinya diikat.
Matnur, yang bekerja sebagai sopir rental jurusan Kuala Tungkal-Jambi, hilang kontak sejak Senin, 9 September 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban menjemput tiga penumpang dari Batam di pelabuhan dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner berwarna putih dengan nomor polisi BH 1455 GJ.
Baca Juga : Prediksi Chelsea vs Gent Besok 4 Oktober, Chelsea Siap Lanjutkan Tren Kemenangan di Stamford Bridge!
Perjalanan Matnur dimulai dari pelabuhan dengan tujuan Jambi, tetapi kontak terakhir terputus setelah ia menurunkan salah satu penumpang di sebuah pesantren.
Anjas, seorang teman korban yang juga berprofesi sebagai sopir travel, menyatakan bahwa Matnur terakhir berangkat dari pelabuhan Roro Kuala Tungkal-Batam. Penumpang yang dibawa oleh Matnur diduga memiliki tujuan akhir yang tidak jelas.*