Pilot Susi Air Akhirnya Dibebaskan Setelah 19 Bulan Disandera KKB , Susi Pudjiastuti: Alhamdullilah Hirrabbil Alamiin

Reporter: Musriah - Editor: Musriah
- Sabtu, 21 September 2024, 08:39 AM
Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens dibebaskan dari sandera KKB. Dokumentasi Satgas Damai Cartenz.

TIMIKA, MATAJAMBI.COM - Setelah melalui 19 bulan penuh ketegangan, Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air asal Selandia Baru, akhirnya berhasil dibebaskan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Pilot yang ditangkap di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sejak 7 Februari 2023, kini telah kembali dengan selamat. Pembebasan ini menjadi kabar baik bagi keluarga, teman, serta pihak Susi Air, yang sejak lama berharap kembalinya Mehrtens dengan selamat.

Pada 7 Februari 2023, Philip Mark Mehrtens, yang sedang menerbangkan pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter dari Timika ke Distrik Paro, disandera oleh kelompok KKB. Setelah berhasil mendaratkan pesawat dengan aman, Mehrtens langsung diambil alih oleh kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya. KKB menyandera Mehrtens sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Indonesia dan menuntut agar Papua diberikan kemerdekaan.

Sejak penyanderaan tersebut, Mehrtens dipindah-pindahkan di beberapa lokasi di hutan pegunungan Papua, jauh dari pemukiman penduduk. Kondisi ini membuat upaya pembebasan semakin sulit dan memerlukan strategi hati-hati agar tidak membahayakan nyawa sang pilot.

Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, menyampaikan bahwa proses pembebasan Philip Mark Mehrtens pada 21 September 2024 ini dilakukan tanpa melalui operasi militer. Pembebasan sang pilot melibatkan Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024, yang telah berusaha terus-menerus mencari solusi damai untuk melepaskan Mehrtens dari kelompok tersebut.

Baca Juga : Respon Mahalini Tanggapi Santai Isu Perselingkuhan dari Rizky Febian, Kita Mah Ketawa Aja!

"Pilot Philip berhasil dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan kini sudah berada di Timika dengan aman," ujar Brigjen Faizal dalam keterangan tertulisnya. Keberhasilan ini menunjukkan pendekatan damai yang diupayakan oleh pemerintah Indonesia dalam menangani krisis penyanderaan di Papua.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X