PM Selandia Baru Christopher Luxon Buka Suara Usai Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera OPM, Bilang Begini

Reporter: Musriah - Editor: Musriah
- Ahad, 22 September 2024, 04:08 PM
Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon

WELLINGTON, MATAJAMBI.COM - Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, menyampaikan rasa syukurnya atas pembebasan Philip Mehrtens, pilot Susi Air yang telah disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) selama 19 bulan. Mehrtens, warga negara Selandia Baru, telah disandera sejak Februari 2023 setelah pesawat yang dikemudikannya mendarat di wilayah Nduga, Papua.

Dalam pernyataannya melalui platform X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu 22 September 2024, Luxon mengungkapkan, "Saya bersyukur Philip Mehrtens telah dibebaskan usai disandera selama 19 bulan." Ia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pembebasan, baik dari Indonesia maupun Selandia Baru. "Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak di Indonesia dan Selandia Baru yang telah mendukung hasil positif ini bagi Philip dan keluarganya," ujarnya.

Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, juga menyampaikan rasa lega atas pembebasan Mehrtens. Dalam pernyataannya yang dikutip oleh AFP, Peters mengatakan, "Kami senang dan lega dapat mengonfirmasi bahwa Philip Mehrtens aman dan sehat serta telah dapat berbicara kembali dengan keluarganya."

Pembebasan Mehrtens setelah lebih dari 1,5 tahun menjadi sandera OPM merupakan berita yang sangat dinantikan oleh pemerintah Selandia Baru dan keluarga pilot tersebut. Pemerintah Selandia Baru secara konsisten bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dalam operasi pembebasan ini.

Baca Juga : Roboh Berkali-kali, Kekalahan KO Anthony Joshua Guncang Jagat Tinju, Duel Dramatis dengan Daniel Dubois

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Indonesia, Hadi Tjahjanto, turut menjelaskan bahwa pembebasan Mehrtens dilakukan melalui pendekatan damai, tanpa menggunakan tindakan represif. "Pembebasan ini juga merupakan hasil dari kesabaran pemerintah Republik Indonesia untuk tidak melakukan tindakan represif karena keselamatan pilot adalah prioritas utama," kata Hadi di Jakarta Timur pada Sabtu 21 September 2024.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X