Menurut Hadi, operasi ini melibatkan kerjasama yang luas dengan berbagai pihak, termasuk tokoh adat dan pemuka gereja di Papua, yang berperan penting dalam proses negosiasi. "Keterlibatan tokoh adat, keterlibatan gereja, semuanya sangat mempengaruhi dalam proses pembebasan ini," tambahnya.
Philip Mehrtens disandera oleh kelompok separatis OPM pada Februari 2023, setelah pesawat Susi Air yang dikemudikannya mendarat di wilayah Nduga, Papua. OPM menuntut perhatian internasional terhadap perjuangan mereka untuk kemerdekaan Papua. Selama penyanderaan, pemerintah Indonesia berusaha melakukan berbagai pendekatan damai untuk memastikan keselamatan Mehrtens.
Dengan berhasilnya pembebasan ini, diharapkan ketegangan di wilayah Papua dapat mereda, dan pemerintah Indonesia terus berupaya menjaga stabilitas serta keamanan di wilayah tersebut.*