JAKARTA, MATAJAMBI.COM - PT Pindad menanggapi arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para menteri dan direktur jenderal (dirjen) setara eselon I menggunakan kendaraan dinas buatan dalam negeri. Instruksi tersebut mendorong kementerian-kementerian di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mengurangi ketergantungan pada mobil-mobil impor dan beralih ke kendaraan produksi Pindad, khususnya tipe jip Pindad Maung.
Direktur Utama Pindad, Abraham Mose, menyatakan perusahaan masih menunggu regulasi lebih lanjut mengenai tata cara pengadaan kendaraan dinas tersebut.
Abraham mengapresiasi arahan ini sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap industri otomotif nasional, dengan memberikan kesempatan bagi Pindad untuk berperan dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan Indonesia.
Saat ini, Pindad sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertahanan untuk pengadaan sekitar empat ribu unit Maung, yang pengirimannya sudah dimulai dari pabrik mereka di Bandung, Jawa Barat. Namun, belum ada kementerian lain yang melakukan pengadaan karena arahan ini masih dalam tahap perencanaan.
Baca Juga : Kisah Cinta 10 Tahun, Anthony Ginting Resmi Menikah dengan Selebgram Mitzi Abigail
Wakil Menteri Keuangan, Anggito Abimanyu, mendukung langkah ini dan menyatakan bahwa para pejabat akan segera menggunakan Maung sebagai kendaraan dinas mulai minggu depan. Arahan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi pembelian mobil-mobil mewah impor, seperti Toyota Crown dan Alphard, yang kerap digunakan oleh pejabat eselon I dan menteri.
Maung merupakan kendaraan ikonik yang sering digunakan Prabowo dalam berbagai kesempatan. Bahkan, jip buatan Pindad ini juga pernah digunakan oleh Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia pada September 2024, yang diubah menjadi kendaraan Popemobile selama acara di Gelora Bung Karno, Jakarta. Maung tersedia dalam beberapa varian, di antaranya Maung MV3 Komando, Maung MV3 Jelajah, dan Maung MV3 Tangguh. Arahan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Maung sebagai produk otomotif lokal yang berkualitas di pasar Indonesia.*