MATAJAMBI.COM-Mandi air panas mungkin tampak seperti cara sempurna untuk bersantai setelah hari yang melelahkan, namun para ilmuwan memperingatkan bahwa pria harus berpikir dua kali sebelum menikmati kesenangan yang tampaknya tidak berbahaya ini.
Berikut penjelasan lebih dalam mengapa pria sebaiknya menghindari mandi air panas, terutama karena dampaknya terhadap produksi sperma dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.
1. Mempengaruhi produksi sperma
Kekhawatiran utama mandi air panas adalah pengaruhnya terhadap produksi sperma. Testis terletak di luar tubuh karena memerlukan suhu yang lebih dingin untuk menghasilkan sperma yang sehat.
Baca Juga : Carlo Ancelotti Cetak Rekor 'Mentereng' Usai Antar Madrid Jadi Juara Liga Champions
Suhu optimal untuk produksi sperma adalah sekitar 34-35°C (93-95°F), sedikit lebih rendah dari suhu tubuh rata-rata 37°C (98,6°F).
Saat pria mandi air panas, suhu skrotum bisa meningkat secara signifikan, sehingga mengganggu lingkungan halus yang diperlukan untuk spermatogenesis (produksi sperma).
Paparan suhu tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma, motilitas (pergerakan), dan kualitas sperma secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang rutin mandi air panas atau mandi air panas mungkin mengalami penurunan kesuburan untuk sementara.
2. Meningkatkan risiko kerusakan testis
Paparan suhu tinggi dalam waktu lama tidak hanya memengaruhi produksi sperma; hal ini juga dapat menyebabkan tekanan panas pada testis, yang berpotensi menyebabkan kerusakan jangka panjang.
Stres panas dapat mengganggu fungsi sel Sertoli, yang berperan penting dalam memelihara perkembangan sel sperma. Jika sel-sel ini rusak, hal ini dapat menyebabkan masalah kesuburan jangka panjang.