TEBO, MATAJAMBI.COM - Sekitar 50 ekor gajah liar berhasil direkam saat memasuki perkebunan warga di Desa Lubuk Mandarsah Ulu, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, pada Senin sore. Kemunculan satwa yang dilindungi ini telah berlangsung hampir satu bulan, bahkan gajah-gajah tersebut telah merusak sekitar dua hektar tanaman milik warga.
Tanaman yang dirusak adalah tanaman sawit yang masih tergolong muda, dengan tinggi sekitar dua meter. Selain merusak kebun, kawanan gajah ini juga menghancurkan sebuah pondok milik petani sawit. Warga yang mencoba mengusir kawanan gajah justru dihadapkan pada situasi yang menantang, di mana bukannya pergi, gajah-gajah tersebut malah mendekati warga, sehingga mereka terpaksa kabur dari lokasi kebun.
Diduga, kawanan gajah ini memasuki perkebunan untuk mencari makan, karena habitat alami mereka, yaitu hutan, telah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit. Kepala Desa Lubuk Mandarsah Ulu, Azmi Asnawi, menyampaikan bahwa konflik antara manusia dan gajah ini sudah dilaporkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, tetapi hingga kini belum ada tanggapan dari pihak terkait.
“Gajah yang masuk ke kebun warga saat ini masih ada, jumlahnya kurang lebih 50 ekor. Untuk sementara ini, laporan yang kami terima ada dua hektar yang rusak. Warga mencoba menghalau gajah dengan membunyikan petasan," ujar Azmi Asnawi, Kades Lubuk Mandarsah Ulu.
Baca Juga : Nasib AS Ditentukan Hari Ini! Babak Akhir Pertarungan Trump Vs Harris
Saat ini, puluhan warga sekitar masih berjaga-jaga di areal perkebunan, menggunakan petasan dan bunyi-bunyian untuk mengusir gajah-gajah liar tersebut. Warga berharap agar pihak BKSDA Provinsi Jambi segera turun ke lokasi agar konflik antara manusia dan hewan yang dilindungi ini tidak berlarut-larut.*