Resmi Dilegalkan, Ini Risiko Praktik Aborsi bagi Kesehatan jika Tak Sesuai Prosedur

Reporter: Musriah - Editor: Musriah
- Kamis, 01 Agustus 2024, 11:45 PM
Dokter mengenakan masker pelindung berkonsultasi dengan wanita hamil yang beristirahat di ranjang RS

2. Kerusakan Organ Reproduksi

Praktik aborsi yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan kerusakan pada organ reproduksi. Kuretase yang dilakukan secara kasar atau penggunaan alat yang tidak steril dapat mengakibatkan perforasi rahim, yaitu robeknya dinding rahim. Hal ini bisa mengakibatkan pendarahan hebat dan kebutuhan untuk operasi tambahan.

3. Risiko Pendarahan Berat

Salah satu risiko utama dari aborsi yang tidak dilakukan dengan benar adalah pendarahan yang berat. Jika prosedur tidak lengkap atau bagian dari jaringan masih tertinggal, pendarahan dapat terjadi dan berpotensi menjadi kondisi darurat medis. Pendarahan yang berat memerlukan perhatian medis segera dan bisa mengancam nyawa jika tidak diatasi dengan cepat.

4. Gangguan Psikologis

Selain risiko fisik, aborsi yang tidak dilakukan sesuai prosedur dapat memengaruhi kesehatan mental. Trauma fisik dan emosional dari prosedur yang buruk bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan gangguan psikologis. Dukungan psikologis dan konseling sangat penting untuk membantu individu melalui proses pemulihan.

5. Komplikasi Jangka Panjang

Aborsi yang dilakukan secara tidak aman dapat berpotensi menyebabkan masalah jangka panjang, seperti kesulitan dalam kehamilan di masa depan atau masalah kesuburan. Gangguan pada organ reproduksi akibat prosedur yang buruk bisa mengakibatkan endometriosis atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang mempengaruhi kemampuan untuk hamil di masa depan.

Baca Juga : Bersiap! Squid Game Season 2 Akan Tayang di Netflix dengan Cerita yang Lebih Menegangkan, Catet Tanggalnya

Legalitas aborsi yang baru diberlakukan merupakan langkah penting dalam memberikan hak reproduksi dan kesehatan kepada perempuan.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X