Ketupat berasal dari kata kupat dan memiliki arti ganda yakni ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan). Empat tindakan yang dimaksudkan antara lain: luberan (melimpahi), leburan (melebur dosa), lebaran (pintu ampunan terbuka lebar) dan laburan (menyucikan diri).
Isian beras pada ketupat dilambangkan sebagai hawa nafsu, sementara daun kelapa muda atau janur melambangkan jatining nur atau cahaya sejati dari hati nurani.
Ketika dua simbol ini digabungkan, ketupat memiliki makna sebagai manusia yang mampu menahan hawa nafsu dengan mengikuti petunjuk dari hati nurani yang murni dan bersinar.*