Seberapa Sering Harus Mengganti Sprei? Ini Pentingnya untuk Kesehatan Anda

Reporter: Adri - Editor: Adri
- Jumat, 16 Agustus 2024, 10:13 AM
Seberapa Sering Harus Mengganti Sprei

MATAJAMBI.COM-Apakah Anda pernah bertanya-tanya seberapa sering sebaiknya mengganti sprei? Ternyata, banyak orang jarang melakukannya, padahal kita menghabiskan sepertiga hari di tempat tidur.

Meskipun kita sering tidur setelah mandi, tetap ada banyak kotoran yang menumpuk di sarung bantal dan sprei, dan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Mengapa Penting untuk Sering Mengganti Sprei?

Mengganti sprei secara teratur membantu menghilangkan keringat, sekresi tubuh, rambut, bulu hewan peliharaan, dan kulit mati yang tertinggal di tempat tidur. Seprai yang terlalu lama tidak diganti dapat menjadi sarang bagi bakteri dan jamur yang membahayakan kesehatan.

Baca Juga : Mengapa Nyamuk Berdengung di Telinga? Ini Alasan Ilmiahnya!

Menurut ahli mikrobiologi, sebaiknya sprei diganti setidaknya seminggu sekali. Tidur di tempat tidur yang kotor dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kulit, alergi, atau asma.

Efek Mengganti Sprei Terhadap Kesehatan dan Kecantikan

Mengganti sprei setiap minggu mungkin tampak seperti tugas berat, namun hal ini sangat penting. Sarung bantal yang jarang dicuci bisa memicu timbulnya jerawat atau memperparah kondisi kulit lainnya.

Jika Anda memiliki masalah kulit seperti berminyak, kering, atau sensitif, perhatikan dengan seksama kebersihan sprei Anda. Dalam beberapa minggu, Anda akan melihat perbedaan yang signifikan.

Baca Juga : HUT ke-79 RI 2024: Upacara Kemerdekaan di IKN dan Jakarta, Apa yang Perlu Kamu Tahu?

Selain itu, sprei yang tidak sering diganti juga bisa menyebabkan rambut berminyak, karena sarung bantal yang kotor dapat menempel pada rambut Anda sepanjang malam.

Cara Mencuci Sprei dengan Benar

Untuk membersihkan semua kotoran, bakteri, dan jamur, cuci sprei dengan suhu tinggi—minimal 60 derajat Celsius. Suhu yang lebih rendah tidak akan cukup efektif untuk membunuh mikroorganisme berbahaya.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X