Setelah ditangkap, Siskaeee menjalani pemeriksaan maraton di Polda Metro Jaya dan ditahan pada keesokan harinya. Permohonan penangguhan penahanan yang diajukan Siskaeee ditolak polisi karena dianggap tidak kooperatif.
Sebelum penangkapannya, Siskaeee sempat mencoba berbagai cara untuk menghindari jeratan hukum, termasuk mengajukan praperadilan. Namun, upayanya tersebut tidak membuahkan hasil, dan polisi akhirnya merampungkan pemberkasan untuk mengadili Siskaeee dan rekan-rekannya.
Kasus Siskaeee telah menciptakan gelombang reaksi di masyarakat, terutama di kalangan netizen dan penggiat media sosial. Kontroversi ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan undang-undang yang mengatur konten pornografi di Indonesia, di mana pelanggaran terhadap undang-undang ini dapat berujung pada hukuman penjara yang berat.
Pihak berwenang diharapkan terus melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai dampak negatif dari konten pornografi dan konsekuensi hukum yang mengikutinya. Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan konten digital.*
