Senyum di Balik Kesedihan: Mengungkap Misteri Kematian SAS, Mahasiswi UIN STS Jambi

Reporter: Adri - Editor: Fitri
- Rabu, 17 Juli 2024, 05:47 PM
Ilustrasi meninggal

Berita tragis ini menggemparkan dan menggugah berbagai reaksi dari teman-teman kampus SAS. Tim Jambi Satu, yang merupakan bagian dari grup Jambi Link, mengumpulkan berbagai tanggapan dari teman-teman SAS di media sosial.

Tanggapan-tanggapan ini mencerminkan betapa mendalamnya kesedihan dan keprihatinan yang dirasakan oleh mereka yang mengenal SAS.

Baca Juga : Lapas Perempuan Palembang Bantah Isu Kehamilan Lina Mukherjee, Ini Faktanya

Neweraboy, seorang mahasiswa akhir di UIN, mengungkapkan empatinya yang mendalam. “Susah memang survive dengan kondisi mental psikis,” tulisnya, menunjukkan betapa beratnya beban mental yang mungkin dirasakan oleh SAS.

Dari sudut lain, @bbyshrak0 mengekspresikan keterkejutannya. “Anaknya keliatan ceria terus. Jadi gak kepikiran kalo dia punya masalah seberat itu,” katanya. Komentar ini menggarisbawahi bagaimana penampilan luar seseorang tidak selalu mencerminkan apa yang sebenarnya mereka rasakan di dalam.

Fadillah, teman sekelas SAS, menambahkan, “Bener banget kak, beliau orang yang ceria dan membuat teman-temannya selalu ketawa.” Pernyataannya menggambarkan betapa SAS selalu membawa tawa dan kebahagiaan ke dalam hidup teman-temannya, meninggalkan kenangan indah yang kini terasa pahit.

Perlunya Dukungan Psikologis di Kampus

Baca Juga : Perampok Bersenpi Gasak Rp20 Juta di Tanjab Barat: Buronan Polisi, Inilah Kronologi Lengkapnya!

TariOctavia, seorang mahasiswa dari program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), mengajukan saran yang sangat penting. “UIN harus buat ruang konseling sih,” ujarnya.

Dengan kata-kata sederhana namun bermakna, dia menyoroti perlunya dukungan dan ruang bagi mahasiswa untuk berbicara dan mendapatkan bantuan profesional dalam menghadapi masalah-masalah pribadi.

Insri Wahyuni, mahasiswa lainnya, menekankan bahwa masalah yang dihadapi SAS mungkin bukan hanya terkait dengan tekanan akademik. “Kita enggak bisa bilang permasalahan di satu titik yaitu semester akhir atau skripsi. Bisa jadi alm mempunyai persoalan lain yang dia sendiri tidak bisa dan tidak tahu cara mencari jalan keluarnya,” ungkapnya.

Halaman:

Tags

Berita Terkait

Berita Populer

Berita Terbaru Lainnya

X