JAMBI,MATAJAMBI.COM - Seringkali setelah makan, sebagian orang merasa dorongan untuk buang air besar (BAB) meningkat. Fenomena ini, yang dikenal dalam dunia medis sebagai refleks gastrokolik, bisa menjadi hal yang membingungkan bagi banyak orang. Mengapa tubuh merespons makanan dengan dorongan BAB? Berikut penjelasan medis yang mendalam mengenai hal ini.
Apa Itu Refleks Gastrokolik?
Refleks gastrokolik adalah respons tubuh yang terjadi ketika makanan memasuki perut dan usus. Ketika makanan masuk ke saluran pencernaan, tubuh merespons dengan merangsang pergerakan usus besar. Ini adalah bagian dari mekanisme normal tubuh untuk mencerna makanan dan mengeluarkan limbah.
Mekanisme Kerja Refleks Gastrokolik
-
Masuknya Makanan ke Lambung: Ketika Anda makan, makanan akan memasuki lambung dan merangsang dinding lambung untuk meregang. Stimulasi ini mengaktifkan saraf yang mempengaruhi usus besar.
-
Pengeluaran Hormon Pencernaan: Proses pencernaan menyebabkan pelepasan hormon pencernaan, seperti gastrin dan cholecystokinin, yang mempengaruhi aktivitas motilitas usus.
Baca Juga : Viral Diet Intermittent Fasting ala Marshanda: Ini 7 Hal yang Harus Kamu Dihindari
-
Peningkatan Aktivitas Usus: Hormon-hormon tersebut dan stimulasi dari makanan akan merangsang kontraksi usus besar, mempromosikan pergerakan tinja ke arah rektum dan akhirnya memicu dorongan untuk BAB.